Risiko strok atau kematian terkait jantung paling rendah di antara orang yang minum satu cangkir kopi sehari. Para peneliti memang mengamati hubungan dengan asupan kopi dan masalah irama jantung. Manfaat maksimal terlihat di antara orang yang minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari dengan manfaat yang lebih sedikit terlihat di antara mereka yang minum lebih banyak atau lebih sedikit.
Studi kedua melibatkan 34.279 orang yang memiliki beberapa bentuk penyakit kardiovaskular pada awal. Asupan kopi dua hingga tiga cangkir sehari dikaitkan dengan kemungkinan kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan tidak minum kopi.
Yang penting, mengonsumsi kopi dalam jumlah berapa pun tidak dikaitkan dengan risiko masalah irama jantung yang lebih tinggi. Termasuk atrial fibrilasi (AFib) atau atrial flutter, yang menurut Kistler sering menjadi perhatian para dokter.
Dari 24.111 orang yang termasuk dalam analisis yang memiliki aritmia pada awal, minum kopi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah. Misalnya, orang dengan AFib yang minum satu cangkir kopi sehari hampir 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dibandingkan yang bukan peminum kopi.
Meskipun dua sampai tiga cangkir kopi sehari tampaknya menjadi yang paling disukai secara keseluruhan, Kistler mengatakan bahwa orang tidak boleh meningkatkan asupan kopi mereka, terutama jika itu membuat mereka merasa cemas atau tidak nyaman.
"Ada berbagai macam mekanisme di mana kopi dapat mengurangi kematian dan memiliki efek menguntungkan pada penyakit kardiovaskular," katanya.
"Peminum kopi harus merasa diyakinkan bahwa mereka dapat terus menikmati kopi bahkan jika mereka memiliki penyakit jantung. Kopi adalah penambah kognitif yang paling umum, itu membangunkan Anda, membuat Anda lebih tajam secara mental dan itu adalah komponen yang sangat penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang."