Jika dibandingkan dengan kuburan pagan yang berhias, kuburan keluarga kerajaan ini tidak memiliki batu dengan prasasti yang menjelaskan siapa yang dimakamkan di sana. Tanah berpagar memiliki bebrapa variasi ukuran. Beberapa berisi hingga empat kuburan, tetapi biasanya berukuran sekitar 4 hingga 9 meter dan panjang hingga 9 meter.
"Kami memiliki banyak penguburan yang semuanya sama. Sebagian kecil dari penguburan itu ditandai sebagai status yang lebih tinggi daripada yang lain. Ketika tidak ada kandidat lain yang mungkin, bagi saya itu menjadi argumen yang cukup bagus karena ini adalah pemakaman kerajaan yang 'hilang',” jelas Dark.
Di satu situs di Tintagel, semenanjung berbenteng di pantai Cornwall telah lama dikaitkan dengan keluarga kerajaan Inggris pasca-Romawi dan legenda Raja Arthur. Diduga sebagai lima kuburan kerajaan Inggris di pemakaman Kristen awal memiliki bentuk berbeda.
Masing-masing ditutupi oleh gundukan tanah, mungkin karena kuburan kerajaan Irlandia juga ditutupi dengan gundukan yang disebut "ferta”. Namun pola penempatan makam kerajaan di tengah-tengah tanah berpagar – biasanya persegi panjang, tetapi terkadang melingkar – tampaknya merupakan gaya pemakaman yang dikembangkan oleh orang-orang Kristen di Inggris Romawi akhir.
"Tradisi kuburan tertutup datang langsung dari praktik pemakaman Romawi akhir. Itulah alasan bagus mengapa kami memilikinya di Inggris, tetapi tidak di Irlandia - karena Inggris adalah bagian dari kekaisaran Romawi, dan Irlandia bukan,” tutur sang ahli.
Penelitian sebelumnya mencatat kuburan tertutup dianggap untuk menahan orang-orang dari status sosial yang tinggi. Para arkeolog mengharapkan pemakaman kerajaan ditutupi oleh gundukan tanah atau ditandai dengan prasasti di atas batu.
"Tapi saya menduga bahwa praktik pemakaman ini khusus kerajaan," pungkasnya.