Tempat duduk masih terbuat dari kayu dan dapat menampung sekitar 150.000 orang tetapi selama pembangunan atau tidak lama setelah itu, pada tahun 31 SM, mereka rusak karena kebakaran.
Baca Juga: Restorasi Museum Rasisme, Sirkus Manusia di Belgia dari Tahun 1897
Baca Juga: Mengulik Perjudian di Zaman Yunani Kuno, Romawi, dan Tiongkok Kuno
Baca Juga: Benarkah Kaisar Romawi Nero yang Membakar Roma dan Melakukan Inses?
Augustus, Kaisar Romawi pertama, memperbaiki kursi dan membangun obelisk dan pulvinar, suatu persembahan untuk dewa.
Ludi (Permainan) yang diadakan di Circus Maximus disponsori oleh bangsawan Romawi atau negara Romawi. Event tersebut diadakan sebagai hiburan bagi warga Romawi dan dewa-dewa Romawi.
Ludi umumnya berlangsung dari setengah hari sampai beberapa hari dan terdiri dari balap tugas, upacara keagamaan dan pesta umum.
Ajang-ajang bergengsi yang diselenggarakan di sana bertujuan untuk menunjukkan kompetensi, kedermawanan, dan kesesuaian untuk jabatan yang lebih tinggi dari mereka yang mengorganisirnya dan karena itu merupakan metode politik.
"Namun, ketika permainan tidak diadakan di Circus Maximus, kusir dan joki yang berlatih di trek atau Circus, digunakan sebagai kandang untuk hewan yang diperdagangkan di pasar ternak terdekat kemudian," tutupnya.