Berbagai Ajang Menantang Romawi Dipertunjukkan di Circus Maximus

By Galih Pranata, Jumat, 1 April 2022 | 07:08 WIB
Penggambaran modern (1876) oleh Jean Léon Gérôme tentang balapan kereta di Circus Maximus Roma, dilihat dari bukit Palatine dan Istana Kekaisaran berada di sebelah kiri. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Circus Maximus merupakan sebuah stadion yang paling sering digunakan sebagai arena sirkus, dibangun di Kota Roma pada zaman Romawi Kuno.

Circus Maximus juga jadi tempat di mana balapan kereta diadakan, serta berbagai pertunjukan hiburan massal lainnya. Pertunjukan menantang digelar di sana.

Ia merupakan stadion pertama dan terbesar di Roma kuno tempat terselenggaranya hiburan yang populer dan menegangkan.

"Kota kuno Roma dibangun di atas tujuh bukit dan di antara dua bukit itu, Aventine dan Palatine, terdapat Lembah Murcia (Vallis Murcia), tempat diadakannya pacuan kereta kuda," tulis History of Circus dalam artikelnya Circus History.

Di sana adalah tempat dimulainya arena pertunjukan sebagai hipodrom sederhana. Ia memiliki tiang belokan, tepian untuk penonton duduk, dan beberapa kuil sebagai tempat suci.

"Etruscan pertama di Roma membangun tempat duduk perimeter kayu yang ditinggikan di Circus untuk kelas yang lebih tinggi di Roma," imbuhnya. Kursi ini terbuat dari kayu yang harus sering diganti.

Cucunya, Tarquinius Superbus, lebih meningkatkan Circus dengan menambahkan kursi untuk rakyat jelata Romawi.

Arena sirkus memiliki tiang berbelok yang terbuat dari tiga pilar batu berbentuk kerucut dan saluran drainase terbuka di antara tiang-tiang tersebut, merupakan pembatas pemisah antar jalur, di mana bangunannya terus dipertahankan.

Diktator Manius Valerius Maximus dan keturunannya diberikan kursi pada tahun 494 SM. Kios-kios awal dibangun pada 329 SM dan dapat menampung hingga 25 kereta kuda.

Balap kereta yang penuh dengan keterampilan, licik dan rentan terhadap cedera. (Telegraph)

Pada tahun 50 SM Julius Caesar melanjutkan perbaikan Circus dengan memperluas tingkat tempat duduk untuk menjalankan seluruh sirkuit trek, kecuali di gerbang awal dan pintu masuk prosesi.

"Sebuah kanal juga digali di antara lintasan dan kursi untuk melindungi penonton dan untuk mengalirkan lintasan dari air hujan dengan lebih baik," lanjutnya.

Tempat duduk masih terbuat dari kayu dan dapat menampung sekitar 150.000 orang tetapi selama pembangunan atau tidak lama setelah itu, pada tahun 31 SM, mereka rusak karena kebakaran.

  

Baca Juga: Restorasi Museum Rasisme, Sirkus Manusia di Belgia dari Tahun 1897

Baca Juga: Mengulik Perjudian di Zaman Yunani Kuno, Romawi, dan Tiongkok Kuno

Baca Juga: Benarkah Kaisar Romawi Nero yang Membakar Roma dan Melakukan Inses?

  

Augustus, Kaisar Romawi pertama, memperbaiki kursi dan membangun obelisk dan pulvinar, suatu persembahan untuk dewa.

Ludi (Permainan) yang diadakan di Circus Maximus disponsori oleh bangsawan Romawi atau negara Romawi. Event tersebut diadakan sebagai hiburan bagi warga Romawi dan dewa-dewa Romawi.

Ludi umumnya berlangsung dari setengah hari sampai beberapa hari dan terdiri dari balap tugas, upacara keagamaan dan pesta umum.

Ajang-ajang bergengsi yang diselenggarakan di sana bertujuan untuk menunjukkan kompetensi, kedermawanan, dan kesesuaian untuk jabatan yang lebih tinggi dari mereka yang mengorganisirnya dan karena itu merupakan metode politik.

"Namun, ketika permainan tidak diadakan di Circus Maximus, kusir dan joki yang berlatih di trek atau Circus, digunakan sebagai kandang untuk hewan yang diperdagangkan di pasar ternak terdekat kemudian," tutupnya.