Mengulik Perjudian di Zaman Yunani Kuno, Romawi, dan Tiongkok Kuno

By Sysilia Tanhati, Rabu, 30 Maret 2022 | 17:00 WIB
Permainan dadu di Pompeii (WolfgangRieger/Wikipedia)

Di Cina kuno, Mesir dan Islam, perjudian juga populer. Kita juga dapat menemukan referensi dalam Talmud Yahudi dan Buddhisme. Dalam semua kasus di beberapa titik itu diatur dan hukuman berat akan menimpa para penjudi.

'Pengundian' adalah praktik perjudian yang populer di Romawi kuno. Bahkan ada referensi dalam teks-teks alkitabiah bahwa penjaga Romawi membuang undi untuk pakaian Yesus selama penyaliban. Perjudian digunakan untuk menyelesaikan perselisihan atau mengungkapkan jawaban 'dewa' atas pertanyaan.

Perjudian di Tiongkok

Di Tiongkok, Anda akan menemukan permainan keno yang dimainkan dengan kartu berangka 1 hingga 80 dalam kotak. Anda diizinkan untuk melingkari satu set angka dan kemudian lotere akan berlangsung untuk mengidentifikasi angka 'keberuntungan'.

Apakah permainan ini ditemukan di zaman modern? Tentu tidak. Kembali ke 2.000 tahun yang lalu di mana permainan ini disebut 'tiket merpati putih'.

Tiket merpati putih boleh dimainkan di rumah judi dengan izin dari gubernur provinsi, yang akan menerima persentase dari keuntungan. Secara kebetulan, permainan ini diciptakan oleh orang Tiongkok pada 2.300 SM menggunakan ubin.

Tahun 900 M orang Tiongkok telah menemukan permainan kartu yang dihias dengan bentuk manusia. Black menuturkan bahwa permainan ini kemudian meluas hingga ke seluruh Eropa oleh Mamalukes (pengikut Islam). Orang Eropa menyesuaikan kartu untuk menunjukkan raja dan ratu yang kita lihat di tumpukan kartu hari ini.

Dadu berusia 40.000 tahun dan gambar di gua memberikan bukti bahwa perjudian telah ada untuk waktu yang sangat lama.