Teleskop James Webb Jika Hendak Mendeteksi Alien: Deteksi Metana!

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 5 April 2022 | 07:00 WIB
Jika Teleskop Luar Angkasa James Webb hendak mendeteksi adanya kehidupan asing di luar angkasa, para peneliti menyarankan carilah planet berbatu yang kaya dengan metana. (Northrup Grumman/ESA/Hubble)

James Webb Space Telescope (JWST), sebelumnya dikenal dengan Next Generation Space Telescope (NGST), merupakan observatorium angkasa yang dioptimalkan untuk pengamatan dalam spektrum inframerah dan merupakan pengganti dari Teleskop Hubble dan Teleskop Spitzer. (NASA)

Para peneliti menilai metana bisa menjadi biosignature lantaran ketidakstabilannya di atmosfer. Metana di atmosfer akan hancur karena reaksi fotokimia, yang membuatnya harus terisi ulang untuk mempertahankan kadarnya yang tinggi. 

“Jika Anda mendeteksi banyak metana di planet berbatu, Anda biasanya memerlukan sumber besar untuk menjelaskannya,” kata rekan penulis Joshua Krissansen-Totton dari Department of Astronomy and Astrophysics, UC Santa Cruz

“Kami tahu aktivitas biologis menciptakan metana dalam jumlah besar di Bumi, dan mungkin juga terjadi di Bumi awal karena membuat metana adalah hal yang cukup mudah untuk dilakukan secara metabolik."

Baca Juga: Inilah Gambar Pertama yang Disajikan Teleskop Luar Angkasa James Webb

Baca Juga: Proyek Galileo: Pencarian Teknologi Alien di Tata Surya Kita

Baca Juga: Astronom Menemukan Bukti Bulan Super 'Alien' Kedua di Luar Tata Surya

Walau aktivitas biologis, termasuk tubuh kita bisa menghasilkan metana, hal itu akan sulit untuk menjadi sumber dengan jumlah sebanyak itu. Hal yang mungkin bisa adalah dari pengeluaran gas dari gunung berapi, yang biasanya menambah metana dan karbon monoksida ke atmosfer. Sementara aktivitas biologis akan mengonsumsi karbon monoksidanya.

Singkatnya, jika teleskop James Webb mendapati planet berbatu yang kaya dengan metana, harus diketahui kadar karbon dioksida atau karbon monoksidanya. Para peneliti menekankan, walau teleskop menemukan planet dengan ciri demikian, perlulah mempertimbangkan konteks planet secara penuh untuk mengevaluasi potensi biosignatures.

"Satu molekul tidak akan memberi Anda jawaban—Anda harus memperhitungkan konteks penuh planet ini," kata Thompson.

"Metana adalah salah satu bagian dari teka-teki, tetapi untuk menentukan apakah ada kehidupan di sebuah planet, Anda harus mempertimbangkan geokimianya, bagaimana interaksinya dengan bintangnya, dan banyak proses yang dapat memengaruhi atmosfer planet pada skala waktu geologis."

Krissansen-Totton menambahkan, "ada dua hal yang bisa salah — Anda bisa salah menafsirkan sesuatu sebagai tanda tangan biologis dan mendapatkan hasil positif yang salah, atau Anda bisa mengabaikan sesuatu yang merupakan tanda tangan asli."

"Dengan makalah ini, kami ingin mengembangkan kerangka kerja untuk membantu menghindari kedua potensi kesalahan dengan metana tersebut.”