Mulai dari Mengiris Organ hingga Kanibalisme, Ritus Ngeri Aztec

By Galih Pranata, Rabu, 6 April 2022 | 13:00 WIB
Pengorbanan manusia Atztec di atas piramida kuil Mesoamerika. Ada juga ritual setelah korban dipenggal kepalanya, mayatnya diberikan kepada bangsawan kemudian dimasak dalam panci besar untuk disantap. (Hulton Archives/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Ketika penakluk Spanyol bernama Hernán Cortés dan anak buahnya tiba di ibu kota Aztec, Tenochtitlán pada tahun 1521, mereka bersaksi telah menyaksikan upacara yang mengerikan.

"Pemimpin ritus Aztec, menggunakan pisau obsidian yang tajam, membelah dada korban dan mempersembahkan jantung mereka yang masih berdetak kepada para dewa," tulis Dave Rose yang terbit di History.

Rose menulis dalam sebuah artikel berjudul Human Sacrifice: Why the Aztecs Practiced This Gory Ritual yang dipublikasikan pada 11 Oktober 2018.

Mereka kemudian melemparkan tubuh korban yang sudah tak bernyawa itu menuruni tangga menara Templo Mayor yang menjulang tinggi.

Andrés de Tapia, seorang conquistador, menggambarkan dua menara bundar yang mengapit Templo Mayor yang seluruhnya terbuat dari tengkorak manusia, dan di antara mereka, rak kayu yang menjulang tinggi menampilkan ribuan tengkorak lagi dengan lubang di kedua sisinya untuk memungkinkan tengkorak itu meluncur ke tiang kayu.

Membaca kisah-kisah ini ratusan tahun kemudian, banyak sejarawan kontemporer menolak laporan abad ke-16 sebagai propaganda yang dilebih-lebihkan yang dimaksudkan untuk membenarkan pembunuhan kaisar Aztec Moctezuma, penghancuran Tenochtitlán yang kejam dan perbudakan rakyatnya.

Tetapi, hal mengejutkan terjadi pada tahun 2015 dan 2018, di mana para arkeolog yang bekerja di situs penggalian Templo Mayor di Mexico City menemukan bukti pengorbanan manusia yang meluas di antara suku Aztec.

"Tidak lain mereka menemukan bahwa Templo Mayor adalah menara tengkorak persembahan manusia dan rak tengkorak yang digambarkan oleh para penakluk dalam catatan mereka," imbuhnya.

Pengorbanan manusia ritual Aztec digambarkan dalam Codex Magliabechiano. (Public Domain/ Ancient Origins)

Sejarawan berkebangsaan Spanyol, Fray Diego de Durán, melaporkan bahwa sekitar 80.400 pria, wanita, dan anak-anak dikorbankan untuk pelantikan di Templo Mayor di bawah pemimpin Aztec sebelumnya.

Menjadi pertanyaan bagi para sejarawan, mengapa mereka melakukan upacara brutal seperti itu? John Verano, seorang profesor antropologi di Universitas Tulane, menjelaskan bahwa praktik tersebut memiliki makna spiritual bagi suku Aztec.

"Itu adalah hal yang sangat serius dan penting bagi mereka," kata Verano kepada History. Ritus itu berfungsi untuk mendedikasikan bait suci, untuk membalikkan kekeringan dan kelaparan, dan banyak lagi.