Aurora Jupiter Secara Signifikan Lebih Intens Daripada di Bumi

By Wawan Setiawan, Minggu, 10 April 2022 | 14:00 WIB
Misi Juno mengitari Jupiter, memberikan data kunci untuk penelitian ini. (NASA)

"JADE mengukur elektron yang bergerak di sepanjang garis medan magnet, sementara UVS mencitrakan tempat jejak kaki aurora terkait," kata Dr. Thomas Greathouse dari SwRI, rekan penulis studi ini, seperti yang dilaporkan Tech Explorist.

Dengan cara ini, Juno dapat mengukur "hujan" elektron dan segera mengamati sinar UV yang dihasilkannya saat menabrak Jupiter. Pengukuran Juno sebelumnya menunjukkan bahwa gangguan magnetik besar menyertai berkas elektron yang menyebabkan jejak aurora. Namun, kali ini, Juno tidak mengamati gangguan serupa dengan berkas elektron.

"Jika interpretasi kami benar, ini adalah konfirmasi dari teori berusia satu dekade yang kami kumpulkan untuk menjelaskan morfologi jejak kaki aurora," kata Dr. Bertrand Bonfond, rekan penulis studi dari Universitas Liège di Belgia. Teori tersebut menunjukkan bahwa elektron yang dipercepat di kedua arah dapat menciptakan tarian multi-titik jejak kaki aurora.

"Hubungan Jupiter-Ganymede akan dieksplorasi lebih lanjut oleh misi lanjutan Juno, serta misi JUICE yang akan datang dari Badan Antariksa Eropa," kata Hue. "SwRI sedang membangun generasi berikutnya dari instrumentasi UVS untuk misi tersebut." pungkasnya.