Sering Disalahpahami, Bagaimana Islam Berkembang Pesat di Amerika?

By Ricky Jenihansen, Rabu, 13 April 2022 | 20:43 WIB
Sekitar 20.000 Muslim mengikuti salat Id di Angel Stadium di Anaheim, California, untuk merayakan Idulfitri. (Lynsey Addario)

Nationalgeographic.co.id—Saat ini diperkirakan 3,45 juta Muslim di Amerika Serikat hidup dalam iklim permusuhan. Keyakinan merek terdistorsi oleh ekstremis yang kejam di satu sisi dan gerakan anti Muslim di sisi lain. Permusuhan juga dipicu oleh retorika anti Muslim yang dipertontonkan para pengamat, politisi konservatif termasuk pemerintahan.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Amerika Serikat berulang kali menggambarkan Islam sebagai ancaman. Sikap permusuhan tersebut kemudian mewujud menjadi kekerasan nyata, mengancam komunitas muslim di Amerika Serikat, menimbulkan vandalisme dan kebencian di masyarakat. Lebih dari 100 masjid di seluruh negeri menjadi target dan bahkan ada yang dibakar.

Pada 2016 FBI mendokumentasikan peningkatan 19 persen dalam insiden terhadap Muslim dari tahun sebelumnya. Anak-anak Muslim melaporkan diintimidasi lebih dari anak-anak dari agama lain, menurut Institute for Social Policy and Understanding, yang mempelajari Muslim di Amerika.

Namun demikian, komunitas Muslim di Amerika Serikat ternyata terus bertumbuh dan berkembang pesat meski sering disalahpahami. Bahkan, populasi Muslim di Amerika Serikat diperkirakan akan menjadi kelompok agama terbesar kedua di Amerika Serikat, setelah Kristen, menurut survei Pew Research Center.

Sebelum 2040, umat Islam akan menjadi kelompok agama terbesar kedua di Amerika Serikat, setelah Kristen. Pada 2050, populasi Muslim Amerika Serikat akan mencapai 8,1 juta orang atau 2,1 persen dari total populasi.

Faktor utama meningkatnya populasi Muslim dI Amerika Serikat dari 2010 hingga 2015 adalah adanya migrasi. Sebanyak 10 persen dari imigran yang datang ke Amerika Serikat adalah Muslim.

Penyebab utama lain dari pertumbuhan Islam akhir-akhir ini adalah kelahiran bayi Muslim. Muslim Amerika Srikat cenderung memiliki lebih banyak anak daripada orang Amerika Serikat yang beragama lain. Umat Islam juga cenderung lebih muda dari masyarakat umum.

Muslim di Amerika Serikat adalah kelompok yang beragam secara ras dan etnis dan terus berkembang. Dengan akar yang berasal dari abad ke-16, populasi Muslim saat ini tumbuh lebih cepat di pinggiran kota daripada di pusat kota, terutama di wilayah selatan dan barat. Sekarang ada lebih dari 2.100 masjid di AS, naik dari 962 pada tahun 1994.

Lindsay Tukes, 25, yang nama Muslimnya adalah Amiraldeen Alghazali, pulang dari kelasnya tentang Quran di Hamtramck, Michigan. (Lynsey Addario)

Sekarang, pakaian sederhana untuk wanita yang menutupi rambut atau yang dikenal dengan jilbab telah dibuat oleh Muslim di AS dengan label seperti Haute Hijab dan Austere Attire. Macy's -toserba di Amerika Serikat sekarang menjual fashion untuk wanita Muslim.

Sementara untuk produk halal, telah tersedia di jaringan supermarket seperti Costco dan Whole Foods. Perusahaan mainan terkenal Mattel bahkan telah mendebutkan Barbie Muslim. Boneka tersebut, lengkap dengan kerudungnya, meniru model pemain anggar Olimpiade Ibtihaj Muhammad.

Kemudian ada perguruan tinggi seni liberal Muslim di Berkeley, California, dan sekolah pascasarjana di Claremont, California. Aktivisme komunitas berkembang pesat, dan aktivis Muslim menjalin aliansi dengan komunitas terpinggirkan lainnya.