Menyatukan Negeri, Semana Santa Jadi Identitas Nasional Guatemala

By Sysilia Tanhati, Minggu, 17 April 2022 | 12:00 WIB
Perayaan Semana Santa sangat penting bagi penduduk Guatemala. Di waktu ini, mereka sejenak melupakan segala perbedaan dan berbaur merayakan Pekan Suci (Jialiang Gao)

Nationalgeographic.co.id - Dalam minggu-minggu menjelang hari raya Paskah, wajah Guatemala berubah.

Dari jantung ibu kota yang padat hingga pedesaan terpencil di dataran tinggi, masyarakat berduyun-duyun turun ke jalan. Dalam sekejap, negara ini dipenuhi dengan beragam warna. Alun-alun dihiasi bunga dan dekorasi indah. Karya seni menghiasi jalanan tempat komunitas berkumpul bersama untuk bertukar sapa. Momen yang langka bagi masyarakat Guatemala.

Para pria dan wanita, terbungkus kain tradisional Maya berwarna cerah, mengangkat peti kayu yang berat. Peti ini mewakili kematian Yesus Kristus dalam tradisi Katolik memperingati kematiannya.

Dikenal sebagai Semana Santa atau Semana MayorPekan Suci atau Pekan Besar—perayaan ini menjadi bagian dari budaya Guatemala. “Bahkan hampir lebih besar dari Natal,” tutur Juan Manuel Castillo, seorang antropolog Guatemala kepada National Geographic.

Perayaan yang menyatukan kesenjangan dan perpecahan budaya

Saat Semana Santa, penduduk Guatemala umumnya memiliki hari libur selama satu minggu. Namun perayaan untuk menyambut Pekan Suci ini sudah dimulai sejak bulan Februari. Dimulai dari perayaan kecil dan mencapai klimaksnya pada Jumat Agung dan Minggu Paskah. Pada kedua hari tersebut, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus dikenang.

Berita mengenai kesenjangan sosial dan perpecahan budaya cukup santer terdengar di Guatemala. Namun, perayaan Semana Santa menghilangkan semua masalah itu, meski untuk sementara.

Dibawa oleh penjajah Spanyol awal 1500-an, Pekan Suci memasukkan komponen dari berbagai budaya lokal yang membentuk Guatemala. Hasilnya adalah campuran kepercayaan Katolik berbalut tradisi Maya.

Dalam perayaan ini, orang-orang dari berbagai kelas sosial dan budaya saling berbaur dan melupakan perbedaan. Tahun ini, Semana Santa menjadi sangat spesial karena sempat absen selama 2 tahun berturut-turut. Akibat COVID-19, masker pun menjadi atribut kostum yang penting dalam perayaan Semana Santa.

“Ini adalah ruang di mana orang kaya, miskin, lulusan universitas, dan mereka yang tidak berpendidikan, pekerja kantoran, dan pedagang kaki lima saling bercengkerama,” kata Castillo.

“Itulah mengapa Semana Santa sangat penting bagi identitas nasional kita. Ini adalah ruang publik di mana kita semua berkumpul satu kali dalam setahun.”

Mendokumentasikan wajah persatuan negeri