Praktik Ibu Tidak Menyusui Bayi Telah Terjadi di Belanda Abad Ke-19

By Ricky Jenihansen, Rabu, 20 April 2022 | 08:00 WIB
Seorang istri petani menyusui bayinya sementara dua wanita lainnya memberikan air kepada seorang anak dari kendi. Litografi dari Seri Lima Indera oleh Fredrick Bloemaert, pelukis Abraham Bloemaert (1632-1670). (Rijksmuseum)

   

Baca Juga: Belanda-Belanda di Balik Terbelahnya Surakarta dan Yogyakarta

Baca Juga: Akhir dari Dominasi Monopoli Kejam VOC atas Rempah di Pasar Dunia

Baca Juga: Karena Berhasrat Menjajah Kembali, Belanda Dipojokkan Sekutu dan Dunia

   

"Beemster memiliki banyak faktor yang terkait dengan tingginya tingkat menyusui di komunitas Belanda lainnya, namun, sebagian besar ibu tidak menyusui, atau tidak lama, menunjukkan bahwa variasi regional dalam pemberian makan bayi dipengaruhi oleh nilai dan tradisi masyarakat."

Namun demikian, di beberapa situs arkeologi perkotaan, ibu yang mendapatkan giliran bekerja dengan waktu yang panjang di pabrik ditemukan memiliki tingkat menyusui yang rendah. Tapi fenomena serupa belum ditemukan di populasi pedesaan sampai sekarang.

Studi masa depan di lebih banyak situs akan membantu menjelaskan bagaimana praktik budaya regional memengaruhi tingkat menyusui dari waktu ke waktu. Dan pada gilirannya, bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi kesehatan bayi selama beberapa abad terakhir.