Mengungkap Suhu di Atmosfer Neptunus, Lebih Dingin Dari yang Kita Duga

By Ricky Jenihansen, Jumat, 22 April 2022 | 11:00 WIB
Neptunus dilihat dari Voyager 2, ditangkap pada Agustus 1989. Lapisan atmosfer tepat di atas lapisan cuaca aktif Neptunus telah turun sekitar 8 derajat celcius (14 derajat fahrenheit) antara tahun 2003 dan 2018. (NASA/JPL-Caltech/Kevin M. Gill)

"Variasi suhu mungkin terkait dengan perubahan musiman dalam kimia atmosfer Neptunus, yang dapat mengubah seberapa efektif atmosfer mendingin," Roman menjelaskan.

   

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Kejutan Pemanasan Global pada Planet Neptunus

 Baca Juga: Ratusan Objek Kosmis dengan Orbit Aneh Ditemukan di Luar Neptunus

 Baca Juga: Eksplorasi Venus Hingga Neptunus, Ini Empat Misi NASA Berikutnya

 Baca Juga: Gambar dari Teleskop Luar Angkasa Ungkap Cuaca di Uranus dan Neptunus

  

"Tetapi variabilitas acak dalam pola cuaca atau bahkan respons terhadap siklus aktivitas matahari 11 tahun mungkin juga berpengaruh."

Siklus matahari 11 tahun yang ditandai dengan variasi periodik dalam aktivitas Matahari dan bintik matahari sebelumnya telah disarankan untuk mempengaruhi kecerahan tampak Neptunus. Dan studi baru mengungkapkan kemungkinan tersebut, tetapi tentatif, korelasi antara aktivitas matahari, suhu stratosfer, dan jumlah awan cerah terlihat di Neptunus.

Pengamatan lanjutan dari suhu dan pola awan diperlukan untuk menilai lebih lanjut kemungkinan hubungan di tahun-tahun mendatang.

Jawaban atas misteri ini mungkin akan lebih banyak lagi didapat dari James Webb Space Telescope (JWST), yang akan mengamati kedua raksasa es, Uranus dan Neptunus, akhir tahun ini.

Leigh Fletcher, Profesor Ilmu Planet di University of Leicester akan memimpin pengamatan tersebut dengan alokasi waktu dari rangkaian instrumen JWST.

"Sensitivitas yang luar biasa dari instrumen inframerah-tengah teleskop ruang angkasa, MIRI, akan memberikan peta kimia dan suhu baru yang belum pernah terjadi sebelumnya di atmosfer Neptunus, membantu mengidentifikasi sifat perubahan baru-baru ini dengan lebih baik," kata Profesor Fletcher, juga rekan penulis dalam penelitian ini.