Sekitar 30 Persen Pasien Covid-19 yang Dirawat Mengalami Long Covid

By Ricky Jenihansen, Jumat, 22 April 2022 | 13:00 WIB
Ratri Anindyajati, Maria Darmaningsih, dan Sita Tyasutami menjadi pasien-pasien awal yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia. Mereka melewati masa karantina dan dinyatakan sembuh. Penelitian terkini, orang dengan riwayat rawat inap, diabetes, dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi kemungkinan besar dapat mengalami long covid. (Rahmad Azhar Hutomo/National Geographic Indonesia)

 Baca Juga: Bagaimana Manuver Perempuan Indonesia Merespons Dua Tahun Pagebluk?

 Baca Juga: Gabungan Infeksi dan Vaksinasi COVID-19 Memicu 'Kekebalan Super'

   

Dr. Sun Yoo, penulis utama penelitian tersebut mengatakan, penelitian yang mereka lakukan menggambarkan kebutuhan untuk mengikuti beragam populasi pasien secara longitudinal. Sun Yoo adalah asisten profesor klinis ilmu kesehatan di Sekolah Kedokteran David Geffen di University of California-Los Angeles dan direktur medis Program Ekstensivis.

"(Tujuannya) untuk memahami lintasan penyakit long covid dan mengevaluasi bagaimana faktor individu seperti penyakit penyerta yang sudah ada sebelumnya, faktor sosiodemografi, status vaksinasi, dan jenis varian virus memengaruhi jenis dan persistensi gejala covid dalam jangka waktu lama," kata Sun yoo dalam rilis media University of California-Los Angeles Health Sciences.

Post Acute Sequelae of covid-19 (PASC) yang lebih dikenal dengan Long Covid belakangan mulai marak. (Freepik)

Mempelajari hasil dalam satu sistem kesehatan, jelasnya, dapat meminimalkan variasi dalam kualitas perawatan medis. "Studi kami juga menimbulkan pertanyaan seperti: Mengapa pasien dengan asuransi komersial dua kali lebih mungkin mengembangkan long covid daripada pasien yang diasuransikan melalui Medicaid?" katanya.

"Karena gejala persisten bisa subjektif di alam, kami membutuhkan alat yang lebih baik untuk mendiagnosis long covid secara akurat dan membedakannya dari eksaserbasi kondisi baru atau kronis lainnya. Terakhir, kami perlu memastikan akses yang adil ke perawatan rawat jalan long covid."