"Hasilnya juga menunjukkan peluang pengurangan dampak buruk yang potensial, karena obat-obatan farmasi sering kali datang dengan efek samping yang berbahaya atau – seperti halnya opioid – berpotensi disalahgunakan," tambah mereka.
Namun, sementara angka-angka ini menunjukkan perpindahan dari obat-obatan farmasi, data tidak mengungkapkan apakah pasien benar-benar mengganti obat-obatan ini dengan ganja atau tidak. Jadi, sulit untuk menarik kesimpulan tegas tentang kekuatan ganja untuk menggantikan obat-obat lain.
Lebih jauh, para peneliti menunjukkan bahwa hasil ini tidak memberikan wawasan apa pun tentang kesehatan pasien. Oleh karena itu, temuan ini tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah tren menjauhi obat-obatan ini benar-benar bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Namun, angka-angka seperti ini pasti akan menambah bobot argumen untuk legalisasi ganja federal. Sebab, pemerintah AS saat ini sedang mempertimbangkan prospek melegalkan ganja di tingkat federal negara mereka.