Wabah Cacar yang Meresahkan, Menjangkiti Raja-Raja di Zaman Kuno

By Galih Pranata, Minggu, 24 April 2022 | 15:00 WIB
Seorang mumi yang diawetkan diduga mengalami cacar pada kulitnya. (Kiril Achovski)

 Baca Juga: Wabah Antoninus, Penyakit Misterius yang Membuat Romawi Jadi Neraka

 Baca Juga: Wabah Misterius di Abad Pertengahan, Bikin Orang Berhalusinasi

Bagaimanapun, wabah itu mencapai Eropa tidak lebih dari abad ke-6 M, ketika seorang uskup di Prancis dengan jelas menggambarkan gejalanya—demam hebat diikuti dengan munculnya pustula, yang, jika pasien selamat, akhirnya berkeropeng dan putus.

"Pada saat itu, penyakit menular, yang disebabkan oleh virus variola, telah menyebar ke seluruh Afrika dan Asia juga, mendorong beberapa budaya untuk menyembah dewa cacar khusus," lanjutnya.

Lukisan tradisi minum teh di Jepang di tengah mewabahnya virus Smallpox. (Le Tour du Monde/Shutterstock)

Wabah itu juga mulai menjangkiti Amerika, meruntuhkan Inca dan kemudian menggerogoti Aztec

"Wabah cacar menghancurkan suku Aztec, membunuh, antara lain, penguasa kedua hingga terakhir," terusnya.

Para pemimpin suku Aztec dalam catatan sejarah, disebut terdampak cacar yang menyebabkan melemahnya kestabilan tubuh hingga memperparah kondisinya dan menyebabkan kematian.

Faktanya, sejarawan percaya bahwa cacar dan penyakit Eropa lainnya telah berpartisipasi mengurangi populasi penduduk asli Amerika Utara dan Selatan hingga 90%. Jumlah angka kematian yang jauh lebih besar daripada kekalahan akibat pertempuran.