Kisah Isolasi Michel Siffre: Waktu Biologis Kita Tidak Bisa Diandalkan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 26 April 2022 | 09:00 WIB
Michel Siffre ketika memulai eksperimen isolasinya pada 1962. (C. Sauvageot)

Baca Juga: Butuh Waktu Berapa Lamakah untuk Memancarkan Elektron dari Atom?

Baca Juga: Teknologi Perjalanan Waktu, Mungkinkah Kelak Dapat Terwujud?

   

Pada hari ke-77, tangannya "kehilangan ketangkasan untuk merangkai manik-manik," dan pikirannya "hampir tidak bisa merangkai pikiran [bersamaan]". Dua hari kemudian, dia menelepon rekan-rekannya dan meminta kembali, padahal belum puncak eksperimen. Siffre bahkan memikirkan untuk bunuh diri, tetapi tidak dilakukannya karena akan mewariskan hutang kepada orang tuanya.

Singkatnya, eksperimen berakhir pada 10 Agustus. Teman-temannya datang ke dalam dan memberikannya tes. Pengelihatannya melemah dan juling permanen.

Penghujung abad ke-20 tiba. 30 November 1999, Siffre melakukan eksperimen ketiga kalinya di Prancis untuk terakhir kalinya. Usianya kini 60 tahun, dan ingin mengetahui bagaimana usia memengaruhi siklus sirkadian.

Siffre menyambut milenium baru 900 meter di bawah tanah bersama sampanye dan foie gras. Tetapi, dunia di luar sana tidak memberitahukan yang sebenarnya bahwa hari itu sudah 4 Januari 2000. Dia keluar pada 14 Februari—76 hari setelahnya, tetapi dia meyakini hari itu adalah 5 Februari.