Bejana Berpotensi Digunakan Sebagai Granat Tangan di Abad Pertengahan

By Maria Gabrielle, Rabu, 27 April 2022 | 10:00 WIB
Pecahan bejana yang diduga mengandung bahan peledak. (Robert Mason / Royal Ontario Museum)

Baca Juga: Granat di Benteng Kedungcowek dan Robohnya Cagar Budaya Kota Pahlawan

Baca Juga: Granat dari Perang Dunia I Ditemukan Tercampur dengan Kentang Impor

Baca Juga: Dua Granat Kuno Ditemukan di Dekat Bangkai Kapal Dari Abad ke-17

 Baca Juga: Temuan Koin Antik yang Berkisah Penaklukan Muslim oleh Tentara Salib

   

Dia juga menungkapkan bahwa beberapa peneliti telah mengemukakan bejana digunakan sebagai granat memiliki bubuk hitam. Diketahui bubuk hitam merupakan bahan peledak yang ditemukan di Tiongkok kuno.

Kemudian diperkenalkan Timur Tengah dan Eropa pada abad ke-13. Diduga bubuk hitam mungkin telah diperkenalkan ke Timur Tengah lebih awal seperti bejana-bejana ini yang berasal dari abad kesembilan hingga ke-11.

"Namun, penelitian ini telah menunjukkan bahwa itu bukan bubuk hitam dan kemungkinan bahan peledak yang ditemukan (buatan) lokal,” tuturnya.

Selain itu, sang ahli juga mengungkapkan hasil lain yang didapatkan dari penelitian ini. Salah satu bejana telah disegel menggunakan resin.

Dalam jurnalnya para ahli menuliskan konteks arkeologi untuk situs penggalian sebagai istana kerajaan konsisten dengan keberadaan kemewahan dan produk obat-obatan. Konsisten juga dengan pecahan senjata peledak yang mungkin digunakan dalam penghancuran sejarah istana kerajaan.

Penelitian lebih lanjut mengenai bejana-bejana ini dan kandungan bahan peledak memungkinkan kita untuk memahami teknologi bahan peledak kuno dari periode abad pertengahan dan sejarah senjata peledak di Mediterania Timur.