Mengejutkan! Orbit Pluto Berbeda dengan yang Lain, Sangat Kacau!

By Wawan Setiawan, Jumat, 29 April 2022 | 15:00 WIB
Pluto sekarang diklasifikasikan sebagai planet kerdil karena, meskipun cukup besar untuk menjadi bulat, ia tidak cukup besar untuk mengerahkan dominasi orbitnya dan membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya. (NASA)

“Kami tidak menemukan subset dari tiga planet raksasa bagian dalam yang dapat memulihkan osilasi vZLK Pluto; ketiganya - Jupiter, Saturnus, dan Uranus - diperlukan. Tapi ada apa dengan planet-planet ini yang sangat penting untuk osilasi vZLK Pluto? Ada 21 parameter yang dibutuhkan untuk merepresentasikan gaya gravitasi Jupiter, Saturnus, dan Uranus di Pluto. Ini adalah ruang parameter yang sangat besar untuk dijelajahi.” ujar Malhotra.

Baca Juga: Tak Hanya Dingin dan Mati, Tapi Pluto Juga Memiliki Lanskap yang Unik

 Baca Juga: Kawasan di Pluto Ini Punya Jejak Erupsi Gunung Es yang Dahsyat

 Baca Juga: Pluto Pamerkan Permukaan Aktif, Tak Terlihat Lagi Selama 161 Tahun

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bukti yang Bisa Membuat Pluto Menjadi Planet Lagi

   

Kini, para ilmuwan berusaha untuk menyederhanakan perhitungan ini dengan memperkenalkan beberapa penyederhanaan. Mereka mewakili setiap planet dengan cincin melingkar dengan kerapatan seragam, massa total sama dengan planet, dan jari-jari cincin sama dengan jarak rata-rata planet dari Matahari. Ini menghasilkan parameter tunggal yang mewakili efek Jupiter, Saturnus, dan Uranus, yang setara dengan efek Matahari oblate.

“Kami menemukan susunan kebetulan dari massa dan orbit planet-planet raksasa yang menggambarkan kisaran sempit dalam parameter J2 di mana osilasi vZLK Pluto dimungkinkan, semacam 'zona Goldilock'. Hasil ini menunjukkan bahwa, selama era migrasi planet dalam sejarah Tata Surya, kondisi objek Trans-Neptunus berubah sedemikian rupa sehingga mendorong banyak dari mereka, termasuk Pluto, ke dalam keadaan osilasi vZLK. Kemungkinan besar kecenderungan Pluto berasal dari evolusi dinamis ini.” simpul Malhotra.

Studi lebih lanjut dapat membantu para astronom mempelajari lebih jauh tentang sejarah migrasi planet-planet raksasa dan bagaimana mereka akhirnya menetap di orbitnya saat ini. Ini juga dapat mengarah pada penemuan mekanisme dinamis baru yang akan menjelaskan asal usul orbit Pluto dan benda-benda lain dengan kemiringan orbit tinggi.