Baron Samedi, Malaikat Maut Penguasa Kematian dalam Agama Voodoo

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 30 April 2022 | 16:00 WIB
Baron Samedi menggali kubur untuk seseorang yang meninggal, memberi jalan keluar dari dunia fana. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Kematian adalah keniscayaan yang harus dihadapi setiap orang. Ini adalah nasib semua manusia. Namun, untuk memudahkan kematian, agama dan kepercayaan memberikan panduan yang membantu transisi dari dunia manusia ke akhirat.

Dalam agama Voodoo Haiti, tugas tersebut dilakukan oleh Loa yang dikenal sebagai Baron Samedi. Loa adalah roh dalam agama diaspora Afrika Voodoo Haiti. Nama Baron Samedi diterjemahkan berarti ‘Tuan Sabtu’ dan dia adalah yang paling dikenal dari Voodoo Loa.

Voodoo dan kekuatan Baron Samedi

Untuk memahami Baron dan kekuatannya, pertama-tama kita harus memahami tentang agama dari mana ia berasal. Catherine Beyer menulis dalam artikelnya “An introduction to the Basic Beliefs of the Vodou (Voodoo) Religion (Voodoo)”:

“Vodou adalah agama monoteistik yang sering disalahpahami. Banyak dianut di Haiti dan New Orleans, agama ini merupakan gabungan antara kepercayaan Katolik dan Afrika. Serangkaian ritual unik yang mencakup boneka Voodoo dan gambar simbolik dilakukan.”

Para praktisi Voodoo percaya pada satu Tuhan Tertinggi, yang mereka sebut Bondye. Namun, keberadaan Bondye berada di luar pemahaman manusia. Karena itu, Dia tidak campur tangan secara langsung dalam urusan manusia. Di sinilah Loa turut campur tangan.

Loa adalah roh utama Voodoo dan bertanggung jawab atas aspek kehidupan tertentu. Mereka juga memiliki kepribadian yang dinamis dan berubah, tergantung pada tugasnya. Loa bertindak sebagai perantara antara manusia dan Bondye.

Menurut Khadija Tauseef mengutip dari laman Ancient Origins, “Loa dapat dipahami sebagai seperti malaikat, tetapi memiliki kepribadian unik mereka sendiri.”

Oleh karena itu, untuk menavigasi kehidupan sehari-hari, penganutnya harus memupuk hubungan pribadi dengan Loa, agar kebutuhan mereka terpenuhi. Hubungan dapat dibentuk dengan membuat persembahan di altar pribadi yang dibuat untuk Loa tertentu. Juga dengan berpartisipasi dalam upacara tarian, musik, dan kerasukan roh yang rumit.

Loa dibagi menjadi tiga keluarga: Rada, Petro, dan Ghede. Beyer menjelaskan:

“Ghede Loa dikaitkan dengan orang mati dan juga dengan kedagingan. Mereka membawa jiwa yang mati, berperilaku tidak sopan, membuat lelucon cabul, dan melakukan tarian yang meniru hubungan seksual. Mereka merayakan kehidupan di tengah kematian. Hitam menjadi warna Ghede Loa.”

Baron Samedi adalah kepala keluarga Ghede di Loa, memerintah bersama istrinya, Maman Brigitte. Kedua tokoh tersebut terkait dengan orang mati dan dunia bawah.