Nationalgeographic.co.id - Vatikan merupakan pusat Gereja Katolik Roma Kekristenan. Saat ini, kita sudah terbiasa mendengar namanya. Namun, bagaimana kota ini bisa mendapatkan namanya? Kata ‘Vatikan’ tidak berasa dari bahasa Latin atau Yunani dan juga tidak tertulis di Alkitab.
Apakah kata ini ada kaitannya dengan dewi Etruska Vatika?
Vatikan didirikan pada 11 Februari 1929. Terletak di Roma, Italia, ini adalah negara merdeka terkecil di dunia baik dari segi populasi maupun luas. Kota ini memiliki populasi sekitar 840 orang dengan luas sekitar 108 hektar.
Vatikan adalah simbol iman Katolik Roma. Kekuatan serta pengaruhnya tidak dapat disangkal dan otoritas Tahta Suci meluas ke umat Katolik di seluruh dunia.
Istana Vatikan atau istana Apostolik, di utara Basilika Santo Petrus, adalah kediaman Paus di dalam tembok kota. Vatikan terkenal dengan bangunannya yang indah seperti Kapel Sistina, Lapangan Santo Petrus dan Basilika Santo Petrus.
Museumnya dipenuhi dengan mahakarya lukisan, patung, dan karya seni lainnya yang dikumpulkan oleh para paus selama berabad-abad.
Terdapat di dalam istana, perpustakaan Vatikan didirikan pada 1451 M dan menyimpan lebih dari 80.000 manuskrip, cetakan, gambar, piring, dan incunabula. “Semua ditulis sepanjang sejarah oleh orang-orang dari berbagai agama dari seluruh dunia,” tutur Ellen Lloyd dilansir dari laman Ancient Pages.
Dewi Etruska Vatika dari Dunia Bawah
Nama Vatikan adalah misteri sejati. Ini tidak ada hubungannya dengan Alkitab, bahasa Yunani, atau bahasa Latin.
Lebih dari dua puluh delapan abad yang lalu dan sebelum pendirian Roma yang legendaris oleh Romulus dan Remus, ada orang-orang Etruria.
Mereka menetap di wilayah Italia Tengah yang dikenal sebagai Etruria dan menguasai wilayah Mediterania sebelum kebangkitan Roma.
Peneliti berusaha mempelajari bahasa Etruria yang sulit. Selama bertahun-tahun, mereka mempelajari tentang kepercayaan dan kehidupan sehari-hari orang Etruia. Faktanya, sebagian besar pengetahuan yang kita miliki tentang peradaban Romawi berasal dari Etruria.
Orang Etruria tidak menguburkan orang mati di dalam tembok kota mereka. Sebaliknya, mereka membangun kuburan besar di lereng bukit di luar kota kuno mereka. Ini merupakan daerah yang kemudian menjadi kota Roma.
Sayangnya, sebagian besar literatur dan mitologi Etruria telah hilang. Salah satu hal yang diketahui oleh peneliti adalah penjaga pekuburan itu adalah dewi Etruria Vatika. Ia adalah dewi Dunia Bawah yang untuk mengawasi orang yang telah meninggal.
Baca Juga: Alexo de Castro: Orang Maluku yang Ditahan di Meksiko karena Agama
Baca Juga: Gianni Crea, Pemegang Kunci Bangunan-bangunan Bersejarah di Vatikan
Baca Juga: Aqua Tofana dari Italia, Racun Racikan Istri untuk Membunuh Suami
Etruria percaya pada kehidupan setelah kematian. Tampaknya kepercayaan orang Etruria tentang kehidupan setelah kematian mirip dengan kepercayaan orang Mesir kuno.
Perawatan jenazah penting untuk kelangsungan hidup dan perjalanan yang mulus ke kehidupan berikutnya.
Vanth, daemon kematian Etruria dan pelayan Charun (Yunani Cheiron), penguasa Dunia Bawah sering digambarkan pada guci yang menyimpan abu jenazah yang dikremasi. Vanth biasanya digambarkan dengan sayap dan ular berjanggut melilit lengannya.
Menurut mitologi Etruria, Vanth hadir dari saat kematian hingga masuk ke Dunia Bawah.
Dari mana nama Vatikan berasal?
Vatika memiliki beberapa arti terkait lainnya dalam bahasa Etruria kuno. Nama itu tidak hanya dikaitkan dengan dewi Dunia Bawah.
Vatika juga merupakan anggur pahit dan tidak enak yang digunakan oleh petani untuk menghasilkan anggur murah. Anggur serta gulma dengan nama yang sama tumbuh di lereng. Ketika memakannya, orang mengalami halusinasi. Kata tersebut diteruskan ke bahasa Latin sebagai sinonim untuk "penglihatan kenabian". Kata Latin 'vaticinor' berarti "meramalkan, bernubuat" dari 'vatis' yang artinya penyair atau guru.
Banyak sumber memiliki berbagai penjelasan tentang asal usul nama Vatikan. Menurut Catholic Encyclopedia, asal usul nama Vaticanus tidak pasti; beberapa mengeklaim bahwa nama itu berasal dari kota Etruscan yang hilang bernama Vaticum.
Namun, menurut seorang kurator Vatikan, Bukit Vatikan mengambil namanya dari kata Latin Vaticanus, a vaticiniis ferendis, mengacu pada nubuat, atau Vaticinia, yang disampaikan pada zaman dahulu di sini.
Jadi, kita dapat menyimpulkan dengan mengatakan bahwa asal usul nama Vatikan tidak jelas, tetapi sebagian besar peneliti menganggap nama itu dipinjam dari bahasa Etruscan.