Telisik Temuan Tembikar Berusia 14.000 Tahun dari Tanegashima, Jepang

By Maria Gabrielle, Senin, 2 Mei 2022 | 14:25 WIB
Pecahan tembikar dari Pulau Tanegashima, Jepang. (Fumie Iizuka)

Nationalgeographic.o.id - Ragam temuan artefak memberikan wawasan menarik tentang kehidupan di masa lalu. Seperti pemburu-pengumpul (hunter-gatherers) prasejarah di Jepang bagian selatan yang membuat tembikar sekitar 14.000 tahun lalu.

Tidak ada tanda-tanda apa pun bahwa penduduk di Pulau Tanegashima Zaman Akhir Pleistosen mulai menetap dan bercocok tanam. Dilansir dari Haaretz, mereka adalah pengumpul, pemburu-pengumpul, dan nelayan.

Dulu diasumsikan bahwa tembikar tidak ada sebelum bertani. Pertama karena bejana tanah liat itu rapuh. Kedua, benda itu berat, sehingga jika pemburu-pengumpul itu nomaden, mereka tidak ingin membawa barang-barang yang rapuh dan berat. Ketiga, proses pembuatan tembikar membutuhkan waktu.

Tampaknya asumsi itu patah, karena ditemukannya tembikar sebelum kehidupan bertani di Asia Timur. Berdasarkan analisis geokimia, penanggalan mangkuk dan piring tanah liat di Pulau Tanegashima sekitar 14.000 tahun lalu.

Bejana-bejana ini ditemukan dan digali oleh Pusat Arkeologi Prefektur Kagoshima. Dianalisis oleh Fumie Iizuka dari Universitas California bersama Jeffrey Ferguson dari Universitas Missouri dan Masami Izuho dari Universitas Tokyo Metropolitan. Tampaknya bejana-bejana ini merupakan salah satu tembikar paling awal di dunia.

Studi ini telah dipublikasikan di jurnal PLOS ONE dengan judul "Late Pleistocene pottery production and exchange: Provenance studies of hunter-gatherer wares from southern Kyushu, Japan by neutron activation analysis" pada 16 Maret 2022.

Pecahan dari Sankakuyama I, Tanegashima, Jepang. (Fumie Iizuka)

Artefak ini terkait dengan budaya Jomon Baru yang berlangsung dari 14.000-13.500 tahun hingga 12.800 tahun yang lalu. Fumie Iizuka mengatakan temuan itu tidak dibuat oleh petani awal. Tidak ada bukti apapun tentang tanaman maupun hewan domestik di Tanegashima atau secara keseluruhan wilayah selatan Kyushu.

“Bejana-bejana itu semuanya adalah (milik) pemburu-pengumpul,” ujar Fumie Iizuka.

Menurut pendapatnya, penanggalan tembikar yang ditemukan di Tiongkok bagian selatan 20.000 atau 18.000 tahun yang lalu, atau barang-barang di wilayah Transbaikal Siberia yang diduga berasal dari 16.700 tahun yang lalu, tetap tidak terbukti. Sebagai informasi, beberapa menduga usia tembikar awal Tiongkok dan Siberia adalah "muda", setengah dari usia potensial yang dilaporkan menempatkannya di masa pra-Neolitikum.

 Baca Juga: Arkeologi Eridu di Irak, Inilah Taman Eden dan Kota Tertua Sejagat

 Baca Juga: Temuan Tembikar Kuno di Mesir: Bercerita tentang Kisah Hantu