Benarkah Orang Romawi Kuno Mencapai Amerika sebelum Columbus?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 3 Mei 2022 | 07:00 WIB
Artefak kuno yang ditemukan di Amerika menguatkan pernyataan bahwa bangsa Romawi kuno mengunjungi Amerika sebelum Christopher Colombus. (Lorenzo A. Castro/National Maritime Museum)

Nationalgeographic.co.id—Jauh sebelum kedatangan Christopher Columbus (1451 - 1506), Amerika Utara dan Selatan telah dikunjungi oleh peradaban kuno lainnya. Diketahui bahwa Christopher Columbus tidak menemukan Dunia Baru pada tahun 1492.

Banyak peneliti berpendapat bahwa bangsa Viking, Tiongkok, Bangsa Fenisia, dan mungkin Kelt menjadi pengunjung pertama.

Beberapa penemuan artefak Romawi ditemukan di Amerika Utara. Apakah orang Romawi kuno juga menyeberangi lautan dan mencapai pantai Amerika sekitar 2.000 tahun sebelum Christopher Columbus?

Meski koin Romawi kuno ditemukan di Amerika Utara, tetapi artefak tidak dapat langsung ditetapkan sebagai kontak lintas samudera Pra-Columbus.

Koin kuno ini bisa saja dibawa oleh orang Spanyol yang datang bersama Columbus. Untuk memastikan teori ini, artefak lainnya menunjukkan keberadaan Romawi kuno di Amerika harus diteliti.

Apakah kepala Tecaxic-Calixtlahuaca menjadi bukti kontak lintas samuera Pra-Columbus?

Salah satu artefak kehadiran Romawi kuno yang paling dapat dipercaya di Amerika adalah kepala Tecaxic-Calixtlahuaca. Artefak ini diduga berasal dari Romawi, ditemukan di Meksiko pada tahun 1933.

Pada tahun 1933, arkeolog José García Payón menemukan kepala kecil dengan fitur ‘asing’ di permakaman di Calixtlahuaca.

Calixtlahuaca adalah salah satu dari sedikit situs perkotaan yang berhubungan dengan Aztec. Hingga kini, arsitektur dan pahatan batunya masih bertahan. Ini adalah situs di mana suku Aztec menyembah dewa burung ular Ehecatl.

Permakaman itu berada di bawah dua lantai semen. Karena posisinya, permakaman itu tidak terganggu saat terjadi penghancuran Calixtlahuaca oleh suku Aztec pada tahun 1510 M.

García Payón mengidentifikasi banyak potongan budaya yang ditemukan dengan kepala milik periode Azteco-Matlatzinca 1476-1510. Cortez tidak mendarat di Veracruz sampai 1519 dan tidak menaklukkan Aztec sampai 1521.

Pada tahun 1961, antropolog Austria Robert Heine-Geldern memeriksa kepala. Ia menyatakan bahwa tidak diragukan lagi jika kepala itu berasal dari sekolah seni Helenistik-Romawi.

Dia menemukan bahwa ‘naturalisme yang khas’ memberi informasi mengenai waktu asalnya ‘ sekitar 200 masehi’

Kepala itu kemudian dilupakan sampai tahun 1990 ketika mahasiswa arkeologi Romeo Hristov mulai mencarinya. Dua setengah tahun kemudian, ia menempatkannya di gudang di Museum Nasional Antropologi di Mexico City. Menurutnya, kepala itu diklasifikasikan dengan salah sebagai kolonial.

Dalam sebuah wawancara di salah satu surat kabar Italia terkemuka, Prof. Bernard Andreae, direktur Institut Arkeologi Jerman di Roma, memberikan pendapatnya tentang kepala tersebut.

"Tanpa keraguan, ini adalah kepala Romawi. Pemeriksaan gaya memberikan informasi, lebih tepatnya, bahwa itu adalah karya Romawi abad kedua masehi. Ini menyajikan, dalam potongan rambut dan bentuk janggut, ciri-ciri khas kaisar Severian.”

Forschungstelle Archäometrie di Max-Planck-Institut für Kernphysik di Heidelberg melakukan uji thermoluminscence (T.L.) pada material dari kepala. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan waktu yang telah berlalu sejak pembuatannya. Kesulitan teknis menghalangi penentuan usia. Tetapi laboratorium menyimpulkan bahwa patung itu memiliki rentang usia T.L. yang jelas antara 730 tahun dan 2880 tahun.

Jadi, tampaknya kepala misterius Tecaxic-Calixtlahuaca dapat dianggap sebagai salah satu bukti terbaik untuk kontak trans-samudera kuno.

Namun, perlu ditambahkan bahwa kepala Tecaxic-Calixtlahuaca yang kontroversial diragukan keasliannya oleh banyak ilmuwan.

Beberapa juga menolak kemungkinan kepala itu berasal dari Romawi kuno. Mereka berpendapat bahwa artefak ini adalah bukti kehadiran Nordik di Amerika.

Mengapa Amerika digambarkan pada peta Romawi kuno?

Penulis dan peneliti Carl Lehrburger menyelidiki peradaban kuno mana yang mencapai Amerika sebelum Columbus. Ia mencatat bahwa orang Romawi kuno mengenal Amerika, seperti yang dapat dilihat di peta mereka.

Dalam bukunya Secrets of Ancient America: Archaeoastronomy and the Legacy of the Phoenicians, Celts, and Other Forgotten Explorers, Lehrburger menunjukkan bahwa "Penulis lain telah memberikan bukti bahwa kapal Romawi melakukan perjalanan ke India, Cina, dan Asia Tenggara.

Menurutnya, itu tidak diketahui banyak orang. Tetapi ada bukti berlimpah yang menyatakan bahwa mereka juga berhasil mencapai pantai Amerika Utara dan Selatan.

Seperti disebutkan, peta era Romawi menunjukkan Antipodes sebagai Amerika Selatan bersama dengan Teluk Meksiko, Florida, dan Brasil.

Juga, peta 1414 Albertin de Virga menunjukkan pantai Peru dan menyebutnya Ca-paru, yang sama dengan Tanah Per pada peta Andrea Bianco 1436. “Ini menunjukkan bahwa Peru dinamai lebih awal dari kedatangan Pizarro pada tahun 1521,” ungkap Ellen Lloyd dilansir dari laman Ancient Pages.

Artefak Romawi kuno lainnya ditemukan di Amerika Utara dan Selatan

Beberapa artefak kuno yang aneh terkait dengan Kekaisaran Romawi telah ditemukan di Amerika. Sayangnya benda-benda ini tidak pernah mendapatkan banyak publisitas, mungkin karena sifatnya yang kontroversial.

Di antara artefak ini, ditemukan prasasti, koin, dan banyak keramik amphorae (guci penyimpanan seperti vas). Semua ini ditemukan di lepas pantai Amerika Utara dan Selatan.

David Pratt, yang menulis "The Ancient Americas: Migrations, Contacts, and Atlantis," melaporkan bahwa amphorae dari abad pertama ditemukan di lepas pantai Maine pada tahun 1971 dan 1972.

   

Baca Juga: Dua Negara Saling Mengeklaim Lokasi Makam Colombus, Mana yang Benar?

Baca Juga: 150 Tahun Sebelum Colombus, Pelaut Italia Sudah Mengetahui Amerika

Baca Juga: Monumen Colombus, Kenangan Untuk Sang Penjelajah yang Kesasar

Baca Juga: Suku Taino, DNA Penyintas Zaman Kedatangan Colombus di Amerika

    

Pratt juga mencatat bahwa pada tahun 1972, penyelam di lepas pantai Honduras menemukan lambung kapal dengan muatan amphorae Romawi. Di lepas pantai Brasil, penyelam menemukan kapal yang tenggelam dari abad pertama SM. Kapal ini berisi ratusan guci Romawi, namun pemerintah Brasil melarang penyelidikan apa pun. Ini untuk melindungi reputasi penjelajah Portugis Pedro lvares Cabral, yang dianggap sebagai ‘penemu Brasil.’

Vas Romawi ini digunakan untuk menyimpan dan mengangkut cairan dan prevalensinya menunjukkan bahwa rute perdagangan sudah mapan.

Baru-baru ini, pada tahun 1954 atau 1955, di dekat Sungai Merah di Terral, Oklahoma, sebuah koin berbentuk cekung yang dibuat menjadi perhiasan dekoratif ditemukan di ladang. Di satu sisi terlihat seekor banteng bertulisan di atas seekor lumba-lumba dengan tulisan Latin di atasnya yang mengeja nama sebuah kota, Thurium. Ini adalah koloni Athena di Italia sekitar tahun 200 SM. Di sisi lain ada potret Athena.

Satu atau dua artefak kuno yang aneh dapat dianggap palsu. Namun, ketika begitu banyak artefak Romawi ditemukan di benua itu, tampaknya sulit untuk tidak menganggap orang Romawi kuno mengunjungi Amerika.

Kita tahu orang Romawi kuno adalah insinyur yang sangat baik yang membangun saluran air dan sistem jalan yang paling canggih. Beberapa penemuan orang Romawi juga masih digunakan hingga saat ini.

Namun untuk beberapa alasan, pendapat bahwa orang Romawi kuno mengunjungi Amerika sebelum Colombus masih belum bisa diterima.