Pandemi Berikutnya Datang Karena Perubahan Iklim Tak Terhindari

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 7 Mei 2022 | 09:00 WIB
Perubahan iklim mendorong terjadinya pandemi berikutnya yang tidak bisa dihindari. Mampukah kita bertahan? (Ricky Martin/National Geographic Indonesia)

Kelelawar yang merupakan mayoritas penyebaran virus baru seperti SARS dan corona, terlihat terdampak akibat kenaikan suhu. Habitat asal mereka yang makin panas, akan memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan jarak jauh untuk menyebarkan virus paling banyak.

Para peneliti memperkirakan peran sentral kemunculan virus baru dari kelelawar adalah di Asia Tenggara sebagai titik penyebaran global.

"Pada setiap langkah simulasi kami mengejutkan. Kami telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memeriksa ulang hasil tersebut dengan data yang berbeda dan asumsi yang berbeda, tapi model ini selalu membawa kami pada kesimpulan ini" ucap Carlson.

Lewat laporan sebelumnya di National Geographic Indonesia, saat ini ada jenis virus yang berasal dari kelelawar yang ditemukan di Asia Tenggara, khususnya di Malaysia. Virus Nipah namanya (NiV).

Virus ini dikenal menyebar karena menipisnya luas kawasan habitat kelelawar karena deforestasi. Virus ini bahkan mengancam manusia dengan mutasi seperti virus corona, dan bisa menular lewat kotoran dan urin kelelawar yang bertengger di pepohonan.

"Tidak jelas persis bagaimana virus baru ini dapat memengaruhi spesies yang terlibat, tetapi kemungkinan banyak dari mereka akan menyebabkan risiko konservasi baru dan memicu munculnya wabah baru pada manusia," Carlson menjelaskan.

Penelitian tentang perubahan iklim dan penyebaran virus zoonosis bukanlah yang pertama dilakukan. Sebelumnya, penelitian lain juga menyebutkan bagaimana perubahan iklim bisa menyebarkan virus seperti corona kepada manusia. 

Penggundulan hutan secara langsung memang merusak habitat asli hewan pembawa virus. Penggundulan juga mendorong iklim global berubah. Sehingga, selain kebutuhan vegetasi, kondisi lingkungan global yang berubah mengakibatkan hewan pembawa virus juga bermigrasi.