Mengidam Makanan Tertentu? Mungkin Bakteri di Usus Biang Keroknya

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 7 Mei 2022 | 10:00 WIB
Anda sering mengidamkan suatu makanan? Mungkin bukan mutlak atas keputusan Anda, tetapi mikroba di dalam usus yang memicunya. (Emi no Mise)

Baca Juga: Diet Rendah Garam: Diet Khusus Bagi Penderita Penyakit Hipertensi

"Triptofan adalah asam amino esensial yang umum di kalkun tetapi juga diproduksi oleh mikroba usus," kata Trevelline, penulis makalah. Selama, ini banyak yang menganggap hubungan perilaku menentukan makanan dan mikrobioma terdengar tidak masuk akal.

Produk sampingan dari pencernaan ini menandakan bahwa Anda sudah makan cukup atau membutuhkan jenis nutrisi tertentu. Akibatnya, berpotensi membajak jalur komunikasi dari usus dan otak, serta mengubah makna pesan untuk menguntungkan diri mereka sendiri.

"Ketika sampai ke otak, itu diubah menjadi serotonin yang merupakan sinyal penting untuk merasa kenyang setelah makan," paparnya. "Pada akhirnya itu diubah menjadi melatonin, dan kemudian Anda merasa mengantuk."

Trevelline melanjutkan, tetapi triptofan hanyalah satu utas dari jaringan komunikasi kimia yang rumit. "Kemungkinan ada lusinan sinyal yang memengaruhi perilaku makanan sehari-hari. Triptofan yang dihasilkan oleh mikroba bisa menjadi salah satu aspeknya."

Meski demikian, ia melanjutkan, temuan ini adalah aspek yang masuk akal untuk menjelaskan bahwa organisme kecil di dalam perut dapat membuat keputusan apa yang ingin kita makan.

Para peneliti juga mengungkapkan, masih ada banyak hal yang harus dipelajari sebelum menyimpulkan hubungan bakteri dan keputusan memilih makanan. Selain belum punya cara untuk mengujinya pada manusia, mereka belum mengukur pentingnya mikroba dalam menentukan diet dibandingkan faktor lainnya.

"Bisa jadi apa yang Anda makan sehari sebelumnya lebih penting dari sekadar mikroba yang Anda punya," kata Kohl. "Manusia memiliki lebih banyak hal yang kita abaikan dalam eksperimen kami. Tapi itu gagasan yang menarik untuk dipikirkan."