Panday Pira, Pembuat Meriam Muslim di Filipina yang Diakui Spanyol

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 8 Mei 2022 | 09:00 WIB
Panday Pira atau Pande Pira adalah pembuat meriam terhebat di Kerajaan Maynila. Keahliannya diakui oleh orang Spanyol. (KRV)

Nationalgeographic.co.id - Sebelum orang Eropa datang, penguasa-penguasa di Asia Tenggara sudah punya senjata artileri. Artileri digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh-musuh mereka. Diperkirakan, senjata hulu ledak itu diperkenalkan oleh Tiongkok.

Kehebatan penggunaan artileri terekam dalam sejarah Filipina. Dalam buku Filipinos in History oleh National Historical Institute, senjata api pertama dibawa ke Sulu pada tahun 1390 oleh Raja Baginda Pangeran Muslim dari Sumatra.

Penggunaan artileri di Filipina merebak hingga ke Luzon, berdasarkan laporan Miguel López de Legazpi yang kemudian menjadi Gubernur Jendral Hindia Timur Spanyol (Filipina era kolonialisme). Mereka "memiliki artileri yang mereka tembakan dan selesaikan sendiri, juga bubuk dan amunisi," tulisnya kepada Raja Philip II.

Salah satu ahli artileri yang terkenal adalah Panday Pira. Dia dikenal sebagai pandai besi (Panday) Muslim di Kapampángan, Filipina.

Ketika usianya 20 tahun pada 1508, di datang ke Maynila (Kota Seludong) untuk mendirikan tempat penempaan meriam di Distrik San Nicolas modern.

Saat itu, ia bekerja atas perintah Rajah Sulayman untuk membuat meriam yang mengelilingi kerajaan dan di bagian tepi laut dari benteng yang menjaga muara Sungai Pasig. Ukuran meriam yang dibuat Panday Pira sebesar milik orang Spanyol.

Meriam itu digunakan ketika pasukan Spanyol berlabuh di muara Sungai Pasig. Armada itu dipimpin oleh Marsekal Martin de Goiti dan Don Juan de Salcedo. Mereka dihadang oleh tembakan meriam buatan Panday Pira. 

Potongan artileri ini disembunyikan di balik jaringan rotan kayu dan anyaman bambu yang ditopang oleh gelondongan kayu benteng. Masalahnya, mesiu yang digunakan Rajah Sulayman adalah jenis yang lebih rendah yang mereka pelajari dari Tiongkok.

Baca Juga: Temuan Selongsong Artileri Perang Saudara yang Tidak Meledak

Baca Juga: Pernah Jaya, Inilah Kedigdayaan Senjata Perang Kaum Muslim Tempo Dulu

Baca Juga: Jatuhnya Takhta Romawi Barat, Tanda Dimulainya Abad Pertengahan

Sementara armada Spanyol mampu mermborbardir benteng dan kota dengan artileri yang lebih unggul dan pasukannya yang disiplin. Pertempuran itu dimenangkan oleh de Goiti pada Pertempuran Manila pada 24 Mei 1570.