Sementara efisiensi katalitik tanah bulan kurang dari katalis yang tersedia di Bumi, Yao mengatakan timnya kini sedang menguji pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan desain, seperti mencairkan tanah bulan menjadi bahan berstruktur nano tinggi-entropi, yang merupakan katalis yang lebih baik.
Sebelumnya, para ilmuwan juga telah mengusulkan banyak strategi untuk bertahan hidup di luar bumi. Namun kebanyakan desain membutuhkan sumber energi dari Bumi. Misalnya, penjelajah Mars Perseverance NASA membawa instrumen yang dapat menggunakan karbon dioksida di atmosfer planet untuk membuat oksigen, tetapi alat itu ditenagai oleh baterai nuklir di dalamnya.
"Dalam waktu dekat, kita akan melihat industri penerbangan luar angkasa berawak berkembang pesat," ujar Yao. "Sama seperti 'Age of Sail' di tahun 1600-an ketika ratusan kapal menuju ke laut, maka kita akan memasuki 'Age of Space.' Akan tetapi jika kita ingin melakukan eksplorasi skala besar dari dunia luar angkasa, tentunya kita perlu memikirkan cara untuk mengurangi muatan, yang berarti mengandalkan pasokan sesedikit mungkin dari Bumi dan menggunakan sumber daya luar angkasa sebagai gantinya," tutur Yao.