Perubahan Iklim Cenderung Mengurangi Jumlah Tidur Orang per Tahun

By Wawan Setiawan, Senin, 23 Mei 2022 | 17:46 WIB
Menurut penelitian, perubahan iklim mungkin juga memiliki pengaruh kuat pada aktivitas mendasar manusia sehari-hari – salah satunya adalah berkurangnya aktifitas tidur. (Eight Sleep / Emily Bertha)

 Baca Juga: Mengakali Daging: Cara Pencinta Daging Bisa Turut Menyelamatkan Bumi

   

"Tubuh kita sangat beradaptasi untuk mempertahankan suhu tubuh inti yang stabil, sesuatu yang menjadi sandaran hidup kita," kata Minor. "Namun setiap malam mereka melakukan sesuatu yang luar biasa tanpa sebagian besar dari kita menyadarinya - mereka melepaskan panas dari inti kita ke lingkungan sekitar dengan melebarkan pembuluh darah kita dan meningkatkan aliran darah ke tangan dan kaki kita." Dia menambahkan bahwa agar tubuh kita dapat mentransfer panas, lingkungan sekitar harus lebih dingin dari kita.

"Di seluruh musim, demografi, dan konteks iklim yang berbeda, suhu luar yang lebih hangat secara konsisten mengikis tidur, dengan jumlah kurang tidur yang semakin meningkat seiring suhu yang semakin panas," tutur Minor, seperti yang dilaporkan Dailymail.

Satu pengamatan penting adalah bahwa orang-orang di negara berkembang tampaknya lebih terpengaruh oleh perubahan ini. Ada kemungkinan bahwa prevalensi AC yang lebih besar di negara maju dapat berperan, tetapi para peneliti tidak dapat mengidentifikasi alasannya secara pasti karena mereka tidak memiliki data tentang akses AC di antara subjek.

Untuk penelitian lebih lanjut di masa depan, tim ingin berkolaborasi dengan ilmuwan iklim global, peneliti tidur, dan penyedia teknologi untuk memperluas cakupan tidur global dan analisis perilaku ke populasi dan konteks lain. Selain itu, mereka juga tertarik untuk mempelajari dampak kenaikan suhu di luar ruangan pada hasil tidur dari populasi yang terletak di iklim panas, yang mungkin memiliki akses terbatas ke AC.