Thanatosdrakon amaru, Reptil Terbang yang Dijuluki Naga Kematian

By Maria Gabrielle, Rabu, 25 Mei 2022 | 12:00 WIB
Ahli paleontologi tengah melakukan pekerjaannya pada fosil Thanatosdrakon amaru. (Leonardo Ortiz David - Universidad de Cuyo/via REUTERS)

Baca Juga: Ditemukan: Kaki Dinosaurus yang Terkoyak Akibat Bencana Asteroid

Baca Juga: Bagaimana Kecoak Bertahan Hidup dari Asteroid Pembunuh Dinosaurus?

Baca Juga: Mamalia Seukuran Kucing ini Hidup Setelah Kepunahan Dinosaurus

Baca Juga: Penemuan Kura-Kura Cangkang Lunak yang Selamat dari Kepunahan Massal

  

Sang ahli juga menjelaskan bahwa fosil ditemukan dalam kondisi yang begitu baik. Hal ini mengejutkan tim peneliti, karena tulang pterosaurus rapuh. Selain itu, fosil biasanya ditemukan dalam potongan-potongan kecil.

“Sejak awal, ada dua fakta yang menarik perhatian kami, pertama adalah ukuran sisa-sisa dan pelestariannya dalam tiga dimensi, kondisi yang tidak biasa pada kelompok vertebrata ini, kedua adalah jumlah sisa-sisa yang ditemukan di lokasi, karena sebagian besar pterosaurus raksasa hanya diketahui dari sisa-sisa fragmen (dengan beberapa pengecualian),” ungkap Ortiz David.

"Deskripsi spesimen baru selalu penting untuk paleontologi vertebrata, karena mereka menjelaskan kelompok berbeda yang sedang dipelajari. Dalam kasus khusus ini, elemen 3D pterosaurus besar langka, menjadikan Thanatosdrakon sebagai studi kasus yang sangat baik,” lanjutnya.

Sementara itu, fosil-fosil dari Thanatosdrakon amaru alias Naga Kematian itu saat ini disimpan di Laboratory and Museum of Dinosaurs at the National University of Cuyo di Mendoza, Argentina.