Misteri Pecahan Kulit Telur Gosong Berusia 50.000 Tahun di Australia

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 28 Mei 2022 | 09:00 WIB
Cangkang telur Genyornis yang ditemukan pada gundukan pasir tempat terkuburnya, di Australia Selatan. (Gifford Miller)

Nationalgeographic.co.id - Penemuan pecahan kulit telur berusia 50.000 tahun yang memiliki bekas terbakar beberapa tahun lalu di Australia telah menimbulkan perdebatan sengit di kalangan ahli paleontologi. Akan tetapi analisis terbaru sepertinya telah memecahkan misteri kulit telur tersebut.

Berdasarkan hasil analisis sekuensing protein purba dari kulit telur tersebut, diketahui kulit telur tersebut adalah milik Genyornis, 'mihirung' raksasa. Burung purba yang tidak dapat terbang itu telah punah antara 30.000 dan 5.000 tahun yang lalu.

Sedangkan mengenai kondisi kulit telur tersebut yang ditemukan dalam keadaan gosong, para peneliti memperkirakan hal itu berkaitan dengan aktivitas manusia. Manusia pertama di Australia sepertinya mengonsumsi telur burung raksasa tersebut.

Bukti tersebut menunjukkan bahwa orang Australia pertama memasak dan memakan telur besar dari burung yang punah. Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences untuk bidang antropologi dengan judul "Ancient proteins resolve controversy over the identity of Genyornis eggshell" pada 24 Mei 2022.

Seperti diketahui, catatan fosil menunjukkan bahwa Genyornis memiliki tinggi lebih dari 2 m, berat antara 220-240 kg, dan bertelur seukuran melon sekitar 1,5 kg. Itu adalah salah satu megafauna Australia yang menghilang beberapa ribu tahun setelah manusia tiba, menunjukkan bahwa manusia berperan dalam kepunahannya.

Detail dari ilustrasi Genyornis dikejar dari sarangnya oleh kadal Megalania di Australia prasejarah. (Peter Trusler)

Peneliti utama, Profesor Gifford Miller dalam rilis University of Cambridge mengatakan, waktu paling awal yang kuat untuk kedatangan manusia ke Australia adalah sekitar 65.000 tahun yang lalu. Miller adalah seorang peneliti di Institut Penelitian Arktika dan Alpine dan Departemen Ilmu Geologi di University of Colorado, Boulder.

"Tidak ada bukti pembantaian Genyornis dalam catatan arkeologi," kata Miller.

"Namun, fragmen kulit telur dengan pola pembakaran unik yang konsisten dengan aktivitas manusia telah ditemukan di berbagai tempat di seluruh benua."

Hal itu, menurutnya, menyiratkan bahwa manusia pertama tidak selalu berburu burung besar ini, tetapi secara rutin menyerang sarang dan mencuri telur raksasa mereka untuk dimakan. "Eksploitasi telur yang berlebihan oleh manusia mungkin telah berkontribusi pada kepunahan Genyornis," kata Miller.

 Baca Juga: Cangkang Telur Burung Unta Purba Ini Simpan Sejarah 350.000 Tahun Lalu

 Baca Juga: Fosil Dinosarus Ditemukan di Pedalaman Australia, Diduga Spesies Baru