Indonesia Tercatat Tertinggi Spesies Hewan yang Hilang: Punahkah?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 30 Mei 2022 | 16:00 WIB
Seekor badak Sumatera jantan muda bernama Kertam. Ada lebih dari 500 spesies invertebrata darat yang hilang selama 50 tahun terakhir. Apakah mereka punah? (Scuba Zoo/Handout via REUTERS)

Baca Juga: Hilang Selama 40 Tahun, Bunga Liar 'Extinctus' Ditemukan Kembali

Baca Juga: Bagaimana Kecoak Bertahan Hidup dari Asteroid Pembunuh Dinosaurus?

Temuan itu dipublikasikan di jurnal Nature Conservation pada 11 Mei 2022 bertajuk Harvest quotas, free markets and the sustainable trade in pythons.

Ia mengungkapkan bahwa perdagangan secara legal pun juga mengancam spesies seperti ular sanca ke jurang kepunahan. Reptil ini kebanyakan diperdagangkan untuk kulitnya sebagai produk atau menjadi peliharaan.

"Suatu spesies dapat diperdagangkan secara legal hingga punah, atau dapat diperdagangkan secara ilegal dalam jumlah yang cukup kecil agar dapat berkelanjutan," jelasnya di Science Daily.

Sampai saat ini, ular sanca darah tidak termasuk dalam daftar spesies yang dilindungi di Indonesia, tetapi pemanennya dan perdagangannya untuk impor dan di dalam negeri, diatur lewat kuota.

Tom Martin, penulis utama studi jurnal Animal Conservation dari Paignton Zoo di Inggris mengatakan, lokasi di negara-negara yang kaya keanekaragaman hayati ini tidak mengejutkan terkait jadi kawasan terakhir hewan-hewan itu.

"Fakta bahwa sebagian besar spesies yang hilang ini ditemukan di negara-negara tropis megadiverse mengkhawatirkan, mengingat negara-negara tersebut diperkirakan akan mengalami jumlah kepunahan tertinggi dalam beberapa dekade mendatang," ujarnya di Science Daily.

Dari keseluruhan, 75 di antaranya bisa diklasifikasikan sebagai 'mungkin punah'. IUCN mendefinisikan kepunahan sebagai "ketika tidak ada keraguan yang jelas bahwa individu terakhir dari suatu spesies telah mati," yang telah menjadi tantangan untuk diverifikasi.

"Kepunahan berarti Anda kehilangan individu terakhir. Ketika sesuatu mendekati kepunahan, itu menjadi kian langka dan semakin langka sampai ada sangat sedikit yang tersisa tentu saja, sampai ke satu dan kemudian nol," terang Mooers.

"Jika suatu spesies terancam punah dan hidup di habitat yang sulit diakses, atau besar seperti tundra dengan tidak banyak orang, atau jauh di daerah tropis atau pulau-pulau tropis, orang mungkin tidak sering mencari spesies seperti itu, sehingga sangat jarang terlihat. Dan bisa jadi punah, bisa jadi tidak."