Siapkan Teleskop Baru, Tiongkok Umumkan Rencana Menjajah 'Bumi Lain'

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 28 Mei 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi kolonisasi planet. (Steven Hobbs/Stocktrek Images)

Nationalgeographic.co.id - Tiongkok telah mengumumkan rencana pertamanya untuk mencari planet-planet terdekat yang dapat dihuni di bintang-bintang yang suatu hari nanti dapat memperluas "ruang hidup" umat manusia melintasi Bimasakti. Rencana tersebut berkaitan dengan proyek teleskop baru mereka yang akan diluncurkan paling cepat di tahun 2026.

Dalam proyek yang disebut Closeby Habitable Exoplanet Survey (CHES), tim ilmuwan mengusulkan peluncuran teleskop ruang angkasa dengan bukaan 3,9 kaki atau sekitar 1,2 meter. Ukuran tersebut, kira-kira 930.000 mil (1,5 juta kilometer) ke titik Lagrange yang stabil secara gravitasi antara Bumi dan matahari, menurut laporan kantor berita Tiongkok, Xinhua.

Titik-titik Lagrange mengelilingi matahari dengan kecepatan yang persis sama dengan Bumi. Itu artinya, pesawat di salah satu titik itu akan tetap berada pada jarak yang sama dari planet kita tanpa batas.

Begitu berada di titik Lagrange L2 (yang juga merupakan rumah bagi Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA), teleskop CHES akan menghabiskan lima tahun mencari dunia yang dapat dihuni di sekitar 100 bintang mirip matahari dalam jarak 33 tahun cahaya dari Bumi.

Dari data ini, para astronom berharap dapat melihat planet ekstrasurya seukuran Bumi yang bergerak di sekitar bintang mereka dalam orbit yang mirip dengan orbit kita. Dengan petunjuk, bahwa "Bumi lain" ini mungkin memiliki air, dan bahkan mungkin kehidupan.

Ilustrasi sistem eksoplanet (iStockphoto)

"Penemuan dunia layak huni terdekat akan menjadi terobosan besar bagi umat manusia, dan juga akan membantu manusia mengunjungi kembaran Bumi itu dan memperluas ruang hidup kita di masa depan," kata Ji Jianghui, astronom di Chinese Academy of Sciences dan peneliti utama dari misi CHES.

Para ilmuwan mengatakan mereka berharap untuk menemukan sekitar 50 eksoplanet mirip Bumi atau super-Bumi dalam pencarian mereka.

Menurut katalog eksoplanet NASA, 3.854 dari 5.030 eksoplanet yang diketahui telah ditemukan dengan teknik yang dikenal sebagai metode transit, yang pertama kali digunakan pada 1999 untuk menemukan planet HD 209458b.

Metode transit bekerja dengan melatih penglihatan teleskop menuju pusat galaksi dan mengamati tanda-tanda kerlipan cahaya bintang saat planet-planet lewat di depan bintang induknya. Sejauh ini, telah digunakan oleh teleskop luar angkasa Kepler NASA, Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) dan European Space Agency (ESA) Characterizing Exoplanet Satellite (Cheops) untuk menemukan dan mempelajari eksoplanet.

 Baca Juga: Eksoplanet yang Punya Atmosfer Berlapis seperti Bumi Ditemukan

 Baca Juga: Teleskop Raksasa di Tiongkok Tangkap Sinyal Misterius dari Luar Angkasa