Siapkan Teleskop Baru, Tiongkok Umumkan Rencana Menjajah 'Bumi Lain'

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 28 Mei 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi kolonisasi planet. (Steven Hobbs/Stocktrek Images)

 Baca Juga: Eksoplanet Aneh Seperti Neptunus Ini Mungkin Memiliki Awan Air

Akan tetapi, metode transitnya bisa lambat. Karena membutuhkan banyak lintasan oleh planet yang mengorbit di depan bintangnya sebelum para ilmuwan dapat mengonfirmasi deteksi.

Selain itu, metode ini hanya dapat mendeteksi jari-jari planet ekstrasurya (bukan massanya atau bentuk orbitnya). Kemudian juga memerlukan survei bantuan dari teleskop berbasis darat untuk memastikan bahwa sinyal peredupan tidak disebabkan oleh aktivitas bintang lainnya.

Teleskop Luar Angkasa James Webb dilipat untuk diluncurkan sebelum dikemas dalam fairing roket Ariane 5. (ESA/CNES/)

Teleskop yang baru diusulkan dapat melihat planet ekstrasurya lebih cepat dan lebih detail dengan menggunakan metode berbeda yang disebut astrometri. Dengan metode ini, para ilmuwan akan mencari tanda goyangan bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi dari planet yang mengorbit. Jika sebuah bintang sangat goyah dibandingkan dengan enam hingga delapan bintang referensi di belakangnya, teleskop CHES akan menandainya untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kemudian, dengan mempelajari cara khusus sebuah bintang bergoyang, para peneliti mengatakan mereka akan dapat mengidentifikasi massa eksoplanet yang mengorbitnya dan memetakan jalur tiga dimensi mereka di sekitarnya. Namun, astrometri telah menjadi penyebab banyak kontroversi bagi para pemburu planet ekstrasurya.

Melihat planet dari goyangan bintang membutuhkan pengukuran yang sangat tepat. Dan sejauh ini hanya satu planet ekstrasurya yang dikonfirmasi mengandalkan teknik itu,

Sejauh ini, hanya penyelidikan awal terhadap kelayakan proposal yang telah dilakukan oleh tim dari berbagai lembaga penelitian di Tiongkok, sehingga proyek tersebut tidak pasti untuk dilanjutkan. Namun kita mungkin tidak perlu menunggu terlalu lama untuk tes kemampuan astrometri untuk melihat dunia yang jauh.

Pesawat ruang angkasa GAIA milik ESA, yang hingga kini secara tepat memetakan lokasi bintang, juga diperkirakan akan menggunakan astrometri untuk menemukan eksoplanet yang jauh. Beberapa dari pembacaan astrometri ini bisa jadi dalam rilis data ESA yang akan datang.

Keputusan tentang pendanaan misi CHES diharapkan pada bulan Juni 2022, dan jika dipilih, tim akan bekerja untuk membangun teleskop baru untuk peluncuran 2026. Proposal tersebut bersaing dengan proyek planet ekstrasurya lain yang disebut Earth 2.0 di mana serangkaian tujuh satelit metode transit akan diluncurkan ke titik L2 Lagrange.