Di Balik Penamaan Vorstenlanden untuk Menyebut Yogyakarta-Surakarta

By Galih Pranata, Senin, 30 Mei 2022 | 09:00 WIB
Pasar Gede Hardjonagoro di tahun 1935 yang masuk dalam kawasan Vorstenlanden.
Pasar Gede Hardjonagoro di tahun 1935 yang masuk dalam kawasan Vorstenlanden. (Kiliaan/Wikimedia)

Potret sepasang beringin di alun-alun Keraton Yogyakarta, diambil pada tahun 1910.
Potret sepasang beringin di alun-alun Keraton Yogyakarta, diambil pada tahun 1910. (Weenenk & Snel/Den Haag)

Kini, Vorstenlanden menjadi tengara untuk bekas teritori Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Secara khusus, penyebutan Vorstenlanden sering muncul dalam pembahasan di bidang sosiologi pedesaan dan sejarah perkebunan.

Dalam perkembangannya, daerah Vorstenlanden terkenal sebagai penghasil tebu (gula) dan tembakau cerutu. Untuk tembakau, tradisi ini masih berlangsung hingga sekarang, dengan daerah pusat utama di wilayah tenggara Kabupaten Sleman dan barat Kabupaten Klaten.