Seni Erotis Yunani dan Romawi, Cerminan Budaya yang Terobsesi Seks?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 1 Juni 2022 | 12:00 WIB
Apakah seni erotis bangsa Yunani dan Romawi kuno mencerminkan budaya yang terobsesi dengan seks? (Karli Rastetter/Unsplash)

Baca Juga: Awal Konflik Besar Yunani-Persia: Pertempuran Maraton yang Legendaris

     

Selain itu, Anda sering menemukan bentuk penis yang kecil dalam patung dewa dan pahlawan. Bagi masyarakat kuno, ukuran penis yang kecil lebih dihargai. Apa sebabnya?

Barker juga menuturkan, “Semua representasi penis besar dalam seni klasik dikaitkan dengan nafsu dan kebodohan.” Priapus dihina oleh dewa-dewa lain sehingga dia dibuang dari Gunung Olympus. Lebih besar belum tentu lebih baik bagi orang Yunani dan Romawi.

Ini mungkin mengejutkan pecinta seni kuno. Mereka mendapatkan fakta bahwa bangsa Yunani dan Romawi yang begitu dikagumi juga punya kebutuhan dan keinginan seksual. Namun saat menekankan aspek seksual dari seni, mereka meremehkan peran non-seksual dari simbol lingga dalam seni kuno.

Jadi erotisme dalam seni Yunani dan Romawi tidak semata-mata sebagai pembangkit gairah semata. Ini juga melambangkan harapan akan berbagai hal, seperti perlindungan dan kesuburan.