“Bahkan tanpa pembungaan dan produksi benih yang sukses, tanaman ini tampak tangguh, mengalami berbagai suhu dan salinitas ditambah kondisi cahaya yang sangat tinggi, yang biasanya akan sangat membuat stres bagi sebagian besar tanaman,” tutur Edgeloe.
Kondisi di Shark Bay sendiri cukup menantang. Tanaman ini telah menemukan cara untuk bertahan hidup di daerah di mana salinitasnya dua kali lipat dari tempat lain di teluk, dan dapat berkembang dalam suhu air sedingin 15 derajat Celcius dan sepanas 30 derajat Celcius.
“Mereka memiliki pola pertumbuhan serbaguna yang berkontribusi pada rentang hidup yang panjang. Mereka dapat tumbuh menuju tambalan yang kaya nutrisi untuk mengakses nutrisi yang mereka butuhkan, atau ke celah di padang rumput di mana ada ruang bagi mereka untuk tumbuh atau jauh dari lokasi stress. Semua karakteristik ini berarti bahwa jika mereka berada di tempat yang tepat, mereka dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama,” komentar Associate Professor Kathryn McMahon dari Edith Cowan University, yang tidak terlibat dalam penelitian.