Baca Juga: Perusahaan Makanan Asal Israel Kembangkan Makanan Dari Belalang
Baca Juga: Mumi Belalang Terawetkan dalam Lukisan Olive Trees Karya Van Gogh
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim: Spesies Serangga Pencinta Panas Kian Meningkat
Baca Juga: Fosil Serangga Sayap Renda ini Terjebak dalam Damar Puluhan Juta Tahun
Peneliti telah memeriksa lebih dari 1.500 penanda genetik W. Virgo. Hasilnya, hampir tidak ditemukan variasi partenogen dibandingkan dengan spesies induknya.
Dengan jelas, ini menunjukan bahwa hanya ada satu perkawinan antara W. whitei dan W. flavolineata untuk memproduksi W.virgo di tempat yang pertama. Dalam penelitianya, Kearney memperkirakan bahwa perkawinan terjadi sekitar 250.000 tahun yang lalu. Hal ini didasari oleh jumlah dan sifat mutasi yang terjadi pada W. virgo.
Peneliti juga menemukan, bahwa partenogen tidak memiliki keunggulan dibandingkan spesies induknya dalam berbagai sifat fisiologis, seperti toleransi terhadap panas dan dingin, laju metabolisme, jumlah telur, ukuran telurnya, waktu penetasan dan berapa lama mereka hidup. Namun, W. virgo secara alami menghasilkan keturunan betina dua kali lebih banyak.
“Kesimpulan dari penelitian kami adalah bahwa W. virgo telah menjadi partenogenetik tetapi tanpa kerugian. Ia juga berhasil menyebar dari sisi barat negara ke sisi timur, tidak seperti spesies induknya,” pungkas Kearney.