Hati-hati, Kebanyakan Asupan Produk Susu Berisiko Kanker Prostat

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 10 Juni 2022 | 10:00 WIB
Pria yang mengonsumsi produk olahan susu dengan asupan tinggi berisiko terkena kanker prostat.
Pria yang mengonsumsi produk olahan susu dengan asupan tinggi berisiko terkena kanker prostat. (astra490/iStock/Getty Images)

Fraser menduga, alasan mengapa ada hubungan antara kanker prostat dan produk susu karena kandungan hormon seks yang ada pada susu. 75 persen susu sapi berasal dari sapi laktasi yang hamil. Sementara kanker prostat merupakan jenis yang responsif terhadap hormon.

  

Baca Juga: Eksekusi Sadis Skafisme: Penjahat Mati Perlahan dengan Susu dan Madu

Baca Juga: Selidik Monotremata, Mamalia Bertelur Terakhir yang Berasal dari Papua

Baca Juga: Bak Pisau Bermata Dua, Makanan dan Alkohol Hancurkan Kekaisaran Mongol

Baca Juga: Studi: Konsumsi Produk Olahan Susu, Turunkan Risiko Penyakit Jantung

  

Lebih lanjutnya, ada beberapa penelitian lain yang selama ini mengaitkan asupan susu dan protein hewani dengan kadar hormon dalam darah yang lebih tinggi, sebagai faktor pertumbuhan seperti insulin-1. Hal ini dianggap memicu kanker tertentu, termasuk prostat, jelas Fraser.

Dia pun menyebut, studi lain mengungkap adanya dampak susu pada risiko kanker payudara pada wanita. Hasil laporannya pun sama baiknya dalam risiko peningkatan konsumsi dan besarnya risiko.

“Kesamaan antara kanker payudara pada makalah tentang wanita pada satu tahun yang lalu dan makalah yang berkaitan dengan pria ini sangat mencolok,” ujar Fraser dalam rilis Loma Linda University Health. “Tampaknya mungkin mekanisme biologis yang sama sedang bekerja.” Masalahnya, penelitian ini belum jelas bagaimana tingkat konsumsi susu bisa menyebabkan kanker prostat.

Dia menyarankan agar pria lebih berhati-hati, terutama mereka yang punya riwayat kanker prostat di dalam keluarganya atau faktor berisiko lainnya. “Jika Anda berpikir Anda berada pada risiko yang lebih tinggi dari rata-rata, pertimbangkan alternatif, kedelai, oat, kacang mete, dan jenis non-susu lainnya.”