Batu Bergambar Penis Romawi Kuno Ditemukan di Dekat Tembok Hadrian

By Ricky Jenihansen, Minggu, 12 Juni 2022 | 10:00 WIB
Batu berukir penis yang sedang ereksi berusia 1.800 tahun. (The Vindolanda Trust)

Nationalgeographic.co.id—Lempengan batu yang berasal dari zaman Romawi kuno ditemukan oleh arkeolog belum lama ini di dekat Tembok Hadrian. Menariknya, lempengan batu itu memuat gambar penis yang sepertinya diukir dengan hati-hati dan ini menimbulkan pertanyaan. Apakah gambar ini adalah sebuah penghinaan atau sejenisnya?

Tembok Hadrianus atau Tembok Hadrian adalah sebuah tembok pertahanan yang terbuat dari batu dan tanah. Tembok ini dibangun di Zaman Kekaisaran Romawi melintasi Inggris Utara.

Pembangunan tembok ini dimulai pada 122 Masehi, saat pemerintahan Kaisar Romawi Hadrian, ini adalah tembok yang kedua yang membentang Britania Raya, tembok yang pertama membentang dari Sungai Clyde sampai Sungai Forth.

Ahli biokimia Dylan Herbert, yang menemukan batu itu saat menjadi sukarelawan dalam penggalian mengatakan, ia sangat senang menemukan lempengan tersebut walaupun dirinya terkejut.

"Tampak dari belakang seperti yang lainnya, batu yang sangat biasa, tetapi ketika saya membaliknya, saya terkejut melihat beberapa huruf yang jelas," kata Herbert seperti dalam rilis Vindolanda Trust, lembaga amal arkeologi independen.

"Hanya setelah kami menghilangkan lumpur, saya menyadari sepenuhnya apa yang telah saya temukan, dan saya benar-benar senang."

Sebuah patung Romawi kuno ditemukan di Vindolanda memegang penis. (Vindolanda Trust)

Lempengan tersebut berukuran 40 sentimeter kali 15 sentimeter, berbentuk persegi panjang. Pada bagian kanan lempengan batu itu, terukir jelas dan dalam penis yang dalam bentuk seperti sedang ereksi.

Kemudian di sebelah gambar penis ereksi itu tertulis "SECVNDINVS CACOR", yang menurut para ahli adalah versi singkat dari "Secundinus, the shitter". Maksud dan tujuan dari gambar dan tulisan tersebut masih menjadi diskusi di kalangan arkeolog.

"Penulisnya jelas memiliki masalah besar dengan Secundinus dan cukup percaya diri untuk mengumumkan pemikiran mereka secara terbuka di atas batu," kata arkeolog Andrew Birley, direktur penggalian.

"Saya tidak ragu bahwa Secundinus akan kurang terhibur melihat ini ketika dia berkeliaran di sekitar situs lebih dari 1.700 tahun yang lalu."

Akan tetapi, lanjutnya, tentara yang berjalan di dekat grafiti mungkin terhibur oleh ejekan itu. Birley memperkirakan bagaimana ukiran tersebut ditanggapi oleh orang-orang Romawi kuno ketika itu.

 Baca Juga: Penemuan Ratusan Pemukiman Kuno Zaman Besi Dekat Tembok Hadrian

 Baca Juga: Mengapa Penis Sering Muncul dalam Seni Yunani Kuno dan Romawi Kuno?

 Baca Juga: Jika Cina Punya Tembok Besar Cina, Romawi juga Punya Tembok Hadrian

Untuk diketahui, selama hampir satu abad dari sekarang, para peneliti telah mempelajari Vindolanda, sebuah benteng Romawi kuno di selatan Tembok Hadrianus, untuk lebih memahami sejarah perbatasan Romawi.

Dibandingkan dengan situs lain di sepanjang tembok, Situs Warisan Dunia UNESCO ini praktis dipenuhi gambar-gambar penis. Tiga belas telah ditemukan sejauh ini di Vindolanda, termasuk penghinaan baru-baru ini terhadap Secundinus.

Ukiran penis di batu ubin di sepanjang Tembok Hadrian. (Carole Raddato/Flickr)

Barang-barang lain yang dihiasi dengan penis yang ditemukan di benteng termasuk patung kesuburan, tutup kotak, dan perlengkapan berkuda. Peninggalan-peninggalan Romawi kuno tersebut telah ditemukan lebih dulu.

Menurut arkeolog, perbatasan Tembok Hadrian dipenuhi dengan serangkaian ukiran penis mungkin sebagai bentuk perlindungan spiritual di wilayah yang tegang secara politik ketika itu. Setidaknya 59 lukisan telah ditemukan di sepanjang dinding sejauh ini, tetapi sebagian besar situs individu hanya memiliki empat atau lebih.

Banyaknya gambar penis yang ereksi di Vindolanda menunjukkan bahwa itu adalah benteng yang sangat penting.

"Ada hubungan yang jelas antara ukiran penis dan situs militer," tulis para arkeolog dalam sebuah makalah pada tahun 2017. "Terutama di perbatasan Hadrianic di mana kepadatan instalasi militer yang signifikan tetap beroperasi selama beberapa abad."

Ukiran tentang Secundinus, bagaimanapun, agak berbeda dari apa yang ditemukan sebelumnya. Ini menunjukkan penis tidak hanya diukir untuk tujuan praktis dan pasif, seperti yang dihipotesiskan beberapa peneliti sebelumnya.

Sebaliknya, beberapa ukiran penis dimaksudkan untuk digunakan dengan atau untuk menghibur atau menghina atau mungkin untuk melakukan sedikit dari keduanya. Dan lebih dari seribu tahun kemudian, gambar itu membuat kita semua tersenyum.