Apa yang Terjadi jika Manusia Hidup Hanya dengan Makan Daging Sapi?

By Ricky Jenihansen, Minggu, 12 Juni 2022 | 13:00 WIB
Diet daging sapi sama sekali tidak memiliki kandungan nutrisi yang diperlukan untuk menopang manusia (iStock)

Nationalgeographic.co.id—Hidup dengan hanya makan daging sapi mungkin terdengar menarik dan menyenangkan. Beberapa orang mungkin mau saja jika dibayar untuk mencoba diet daging atau hanya makan daging saja. Namun apakah manusia dapat bertahan hidup hanya dengan makan daging?

Ahli gizi sepertinya akan langsung mengatakan, diet tersebut tidak boleh diikuti. Ada risiko kolesterol tinggi, kanker, dan rentang hidup yang lebih pendek akan menjadi risiko yang sangat nyata.

Untungnya, diet semua daging sapi tidak terlalu menjadi tren saat ini, meskipun memiliki beberapa pendukung terkemuka. Dan itu hampir bukanlah diet yang benar.

Tidak seperti diet daging lainnya yang lebih populer yang memiliki setidaknya beberapa dukungan ilmiah, tidak ada ahli nutrisi terkemuka yang berpikir hanya makan daging sapi adalah ide yang baik. Orang-orang yang mempromosikan diet ini adalah selebritas internet kecil.

Mereka menyebarkan ide-ide mereka berdasarkan anekdot pribadi tentang perubahan kesehatan yang menakjubkan dan penurunan berat bada, dan tentu saja, menguangkan ide tersebut, seperti yang dilaporkan The Atlantic tahun lalu.

Namun di dunia nyata, diet daging sapi sama sekali tidak memiliki kandungan nutrisi yang diperlukan untuk menopang manusia, menurut Johanna DiStefano, ahli biokimia dan kepala Unit Penyakit Diabetes dan Fibrotik di Translational Genomics Research Institute di Phoenix.

"Itu adalah pertanyaan paling bodoh yang pernah saya dengar dalam waktu yang lama," kata DiStefano, kepada Live Science yang menanyakan apa yang akan terjadi pada seseorang yang mencoba hidup hanya dengan daging sapi.

Di Stefano juga menambahkan, selain akhirnya membuat Anda kehabisan nutrisi penting, diet daging sapi akan menimbulkan sejumlah bahaya yang lebih mendasar bagi kesehatan Anda.

"Satu hal yang ditunjukkan oleh penelitian berulang kali adalah bahwa makan lebih banyak tanaman, makan lebih banyak pola makan nabati, dikaitkan dengan peningkatan homeostasis glukosa dan hipertensi serta kadar lipid," katanya.

Suku Maasai di Kenya dan Tanzania Utara hanya makan daging sapi, darah dan susu. (Jose Ángel Morente Valero)

Dengan kata lain, tanaman terhubung dengan gula darah yang lebih stabil, tekanan darah yang lebih sehat, dan pembacaan kolesterol yang lebih sehat.

"Daging sapi tidak," kata DiStefano.