Daripada Sendirian, Tidur Bersama Lebih Baik Untuk Kesehatan Mental

By Ricky Jenihansen, Minggu, 12 Juni 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi tidur bersama. (Sleep 2022)

Studi ini melibatkan analisis data yang dikumpulkan dalam studi Sleep and Health Activity, Diet, Environment, and Socialization (SHADES) terhadap 1.007 orang dewasa usia kerja dari Pennsylvania tenggara.

Sedangkan data berbagi tempat tidur dievaluasi dengan survei, dan faktor kesehatan tidur dinilai dengan alat umum seperti Epworth Sleepiness Scale, Indeks Keparahan Insomnia, dan skor apnea STOP-BANG.

Tidur dengan anak-anak dikaitkan dengan lebih banyak stres. (Rise and Shine)

Berbagi Tempat Tidur dinilai dengan item survei yang menilai frekuensi dalam sebulan terakhir berbagi tempat tidur dengan pasangan atau pasangan tidur, anak-anak, hewan peliharaan, anggota keluarga lain, atau tidak ada orang atau tidur sendirian.

Sementara faktor kesehatan mental termasuk skor depresi, skor kecemasan, Skala Multidimensi Dukungan Sosial yang Dirasakan, Skala Stres yang Dirasakan, dan peringkat global untuk kepuasan hidup secara keseluruhan dan kepuasan hubungan. Kovariat termasuk usia, jenis kelamin, ras atau etnis, pendapatan, dan pendidikan.

"Sangat sedikit penelitian yang mengeksplorasi hal ini, tetapi temuan kami menunjukkan bahwa apakah kita tidur sendiri atau dengan pasangan, anggota keluarga, atau hewan peliharaan dapat memengaruhi kesehatan tidur kita," kata penulis studi senior Michael Grandner.

Grandner adalah direktur Sleep and Health Research Program di University of Arizona. "Kami sangat terkejut mengetahui betapa pentingnya hal ini."

Abstrak penelitian diterbitkan baru-baru ini dalam suplemen daring jurnal Sleep dan dipresentasikan pada selama SLEEP 2022 dengan judul "0010 Bed Sharing Versus Sleeping Alone Associated with Sleep Health and Mental Health" baru-baru ini.

SLEEP adalah pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies, sebuah perusahaan patungan dari American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society.