Daripada Sendirian, Tidur Bersama Lebih Baik Untuk Kesehatan Mental

By Ricky Jenihansen, Minggu, 12 Juni 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi tidur bersama. (Sleep 2022)

Nationalgeographic.co.id - Studi baru dari para peneliti di University of Arizona menemukan hubungan antara berbagi tempat tidur, tidur, dan kesehatan mental. Orang dewasa yang berbagi tempat tidur dengan pasangan atau pasangan tidur lebih baik daripada mereka yang tidur sendiri.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa mereka yang berbagi tempat tidur dengan pasangan hampir setiap malam melaporkan kesehatan yang lebih baik. Seperti insomnia yang kurang parah, lebih sedikit kelelahan, dan lebih banyak waktu tidur daripada mereka yang mengatakan mereka tidak pernah berbagi tempat tidur dengan pasangan.

Mereka yang tidur dengan pasangan juga tertidur lebih cepat, tetap tertidur lebih lama setelah tertidur, dan memiliki risiko sleep apnea yang lebih kecil. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan gangguan pernapasan.

Namun, mereka yang tidur dengan anak mereka hampir setiap malam melaporkan tingkat keparahan insomnia yang lebih besar, risiko sleep apnea yang lebih besar, dan kontrol yang lebih sedikit atas tidur mereka.

Para peneliti juga menemukan bahwa tidur dengan pasangan dikaitkan dengan skor depresi, kecemasan, dan stres yang lebih rendah. Tidak hanya itu, pengaruhnya juga dikaitkan dengan dukungan sosial yang lebih besar serta kepuasan dengan kehidupan dan hubungan.

Tidur sendirian dikaitkan dengan skor depresi yang lebih tinggi. (Vera_Petrunina/iStockphoto)

Sementara tidur dengan anak-anak dikaitkan dengan lebih banyak stres. Tidur sendirian dikaitkan dengan skor depresi yang lebih tinggi, dukungan sosial yang lebih rendah, dan kepuasan hidup dan hubungan yang lebih buruk.

Penulis utama Brandon Fuentes, peneliti sarjana di departemen psikiatri di University of Arizona mengatakan, hasil penelitian mereka jelas menunjukan kaitannya dengan kesehatan tidur.

"Tidur dengan pasangan romantis menunjukkan manfaat besar pada kesehatan tidur termasuk mengurangi risiko sleep apnea, keparahan insomnia saat tidur, dan peningkatan kualitas tidur secara keseluruhan," kata Fuentes dalam rilis American Academy of Sleep Medicine.

 Baca Juga: Hasil Studi: Tidur 7 Jam Optimal bagi Orang Paruh Baya dan Lansia

 Baca Juga: Perubahan Iklim Cenderung Mengurangi Jumlah Tidur Orang per Tahun

 Baca Juga: Ternyata Nenek Moyang Kita Memiliki Pola dan Cara Tidur Unik