'Brexit' Abad ke-5, Kondisi Britania setelah Romawi Angkat Kaki

By Sysilia Tanhati, Senin, 13 Juni 2022 | 12:00 WIB
Tekanan suku Barbar membuat orang Britania Romawi menolak untuk mengikuti aturan penguasa Romawi. (Wikipedia)

   

Baca Juga: Bangsa Romawi Percaya Cermin Pecah Bisa Membawa Petaka, Apa Alasannya?

Baca Juga: Liontin Perak Romawi Kuno Berbentuk Penis Ditemukan di Inggris

Baca Juga: Bangsa Romawi Ternyata Tidak Sebersih yang Dibayangkan, Ini Buktinya

Baca Juga: Vila Kaisar Romawi Hadrian, Cerminan Penguasa yang Berbudaya

    

Tembok Hadrian yang terkenal pun berubah. Alih-alih digunakan sebagai garnisun Romawi, tembok ini dialihkan jadi pangkalan pemimpin dan milisi lokal.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Selama abad ke-5 setelah Britania tidak lagi menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi, terjadi perubahan. Seperti cara berpakaian, bangunan, tembikar dan penguburan. Perubahan ini mungkin berkaitan dengan kedatangan imigran suku bangsa Jermanik dari seberang Laut Utara. Perubahan itu dengan cepat diadopsi oleh seluruh penduduk.

Paradoksnya, di Inggris bagian barat, penduduknya tidak pernah menunjukkan minat pada perubahan yang dibawa oleh suku bangsa Jermanik. Mereka tetap berperilaku dengan cara ‘Romawi’.

Prasasti batu tetap digunakan sebagai kubur, demikian juga anggur impor, peralatan makan dari Mediterania timur. Bagi mereka, ‘menjadi orang Romawi’ memiliki arti penting baru. “Ini sebagai cara untuk mengungkapkan perbedaan dengan orang-orang di timur yang dikaitkan dengan imigran,” kata Bowden.

Salah satu perubahan penting yang terjadi setelah penguasa Romawi angkat kaki adalah nama. Nama ‘Britania’ pemberian penguasa Romawi diganti menjadi ‘Angleland’, tempat di mana suku Angli. Angli adalah suku utama dari suku-suku Jerman yang menetap di Britania. Angleland jadi cikal bakal England atau Inggris hari ini.