Nationalgeographic.co.id—Saat merancang kediamannya yang megah di Tivoli, Kaisar Hadrian memanfaatkan pengalamannya selama menjelajahi dunia. Menggabungkan unsur-unsur Timur dan Yunani, vilanya memamerkan Kekaisaran Romawi di puncak kekuasaannya.
Salah satu hal yang membuat Kaisar Hadrian terkenal adalah pembangunan monumen-monumen di Kekaisaran Romawi sejak 117 Masehi.
Menurut penulis asal Prancis, Chateaubriand, bangunan-bangunan itu menunjukkan selera, aktivitas, dan kekuasaan sang Kaisar. Saat berkunjung ke vila Hadrian di Tivoli tahun 1803, Chateaubriand menulis, "Ini adalah istana kaisar yang pernah memiliki dunia."
Dimulai sekitar tahun 125 Masehi, Hadrian mengawasi pembangunan 31 bangunan dan taman yang luas. Konon vila mewah sang Kaisar ini memiliki luas sekitar 12.8 km persegi.
Kaisar penjelajah
Bukan hal baru bagi anggota kekaisaran untuk memiliki vila mewah di pedesaan yang damai dan jauh dari hiruk pikuk kota. Vila biasanya dirancang untuk salah satu aktivitas penting yaitu otium atau rekreasi. Di sana, para bangsawan itu menghabiskan waktu dengan makan, membaca, dan la dolce far niente (seni tidak melakukan apa-apa).
Namun tidak seperti bangsawan lainnya, vila Hadrian di Tivoli tidak dimanfaatkan untuk liburan semata. Ia merancang vila yang bisa digunakan untuk bekerja sekaligus bersenang-senang. Sambil menikmati lanskap perbukitan yang indah, Hadrian bekerja untuk kekaisaran.
Yang utama dari semuanya, Hadrian ingin dikelilingi oleh memorabilia dari perjalanannya yang menakjubkan. Mulai dari Spanyol, Mesir, dan Yunani. Penjelajah omnium curiositatum, demikian kata Tertullian. Hadrian menjelajahi semua tempat yang menarik hatinya dan ini tercermin pada vila mewahnya.
Vila ini mencerminkan keingintahuannya yang tidak terpadamkan di wilayah luas Kekaisaran Romawi.
Membangun miniatur dunia
Relokasi tempat tinggal Hadrian bukan semata-mata untuk kesenangan belaka. Sebagian anggota di lingkaran dalam kaisar juga membangun vila di sana. Jadi vila ini turut mempermudahkan dalam menunaikan tugas kekaisaran.
Logistik juga menjadi salah satu alasannya. Empat saluran air utama untuk kota Roma melewati vila, menjamin tersedianya pasokan air. “Keberadaan tambang di wilayah itu menyediakan bahan utama untuk pembangunan vila,” tulis Elena Castillo di National Geographic.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR