Kota Bawah Tanah di Derinkuyu dan Nevşehir, Turki: Siapa yang Buat?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 15 Juni 2022 | 08:00 WIB
Kota bawah tanah Derinkuyu. Lokasinya ditemukan secara tidak sengaja pada 1960an ketika seorang pria mengetuk dinding belakang rumahnya. (Nevit Dilmen/Wikimedia)

Nationalgeographic.co.id—Pada 1963, seorang pria di Derinkuyu, Turki, tidak sengaja menemukan terowongan di belakang salah satu dinding rumahnya. Informasi terowongan seketika meluas, membuat beberapa pihak mulai mengidentifikasinya. Terowongan dalamnya sampai 85 meter di bawah permukaan, luas, dan punya jaringan terowongan labirin. 

Secara keseluruhan, terowongan ini punya 18 lantai ke bawah. Pembuatannya jelas bukan karena faktor alam karena di dalamnya seperti kota yang lengkap dengan sumur, sekolah, penampung air, ventilasi udara, dan gereja, bahkan ditemukan alat pemeras anggur dan minyak. Luasnya mencakup 445 kilometer persegi, sehingga diperkirakan bisa menampung sebanyak 20.000 orang.

Melansir IFL Science, diperkirakan ada 600 pintu masuk ke kota yang sebagian besar masih tersembunyi. Lorong-lorong itu seperti 'dilindungi' oleh pintu batu seberat 454 kilogram yang hanya bisa dibuka dari dalam.

Tempat ini kemudian menjadi lokasi pariwisata dan berada di Daftar Warisan Dunia pada 1985 sehingga jadi tujuan wisata utama. Pengunjung yang hendak menyambangi, bisa melalui Göreme dari Ankara. Lokasinya berada di 35 kilometer ke selatan kota itu dan tersembunyi di bawah jalan berdebu Derinkyu.

Tidak hanya Derinkuyu, kota bawah tanah seperti ini diperkirakan lebih dari 200 tempat. Mereka dibuat dengan batu vulkanik yang diukir seperti Kaymakli dekat Nevşehir dan Mazi dekat Ürgüp. Semuanya berada di jarak yang tidak begitu jauh dari Derinkuyu dan berada di tengah-tengah Turki. Beberapa ahli menyebut bahwa penduduk Derinkuyu dapat mengunjungi kota-kota bawah tanah lainnya lewat jaringan terowongan besar yang masih tersembunyi.

Diperkirakan kota bawah tanah Derinkyu ini didirkan 2.800 tahun silam dan diperlebar di masa Bizantium. (Happy to Visit)

Dalam laporan National Geographic tahun 2015, terdapat kota bawah tanah lain di bawah kastil puncak bukit peninggalan Bizantium di Nevşehir. Kota bawah tanah ini ditemukan ketika ada proyek perumahan di atasnya.

Para ahli geofisika Nevşehir University melakukan survei sistematis pada area empat kilometer. Berdasarkan 33 pengukuran independen yang dilakukan, luas situs itu hampir 460 kilometer persegi (15 kilometer lebih luas dari Derinkuyu). Lokasinya terletak 85 meter di bawah permukaan tanah.

Di bawah benteng peninggalan Bizantium di Nevşehir, ada kota lorong bawah tanah yang bersembunyi. (Dosseman/Wikimedia)

Murat Gülyaz, arkeolog penanggung jawab penyelidikan itu dari Nevşehir Museum mengatakan, ukuran pastinya sebenarnya tidak diketahui. "Sampai sekarang belum bisa dikatakan. Tetapi mengingat lokasi kota, pertahanan, dan kedekatannya dengan pasokan air, kemungkinan besar itu mencakup area yang sangat luas," jelasnya.

Gülyaz dan timnya kemudian membersihkan puing-puing dari terowongan dan mengeksplorasi lebih dalam ke bawah tanah. Investigasi yang ia lakukan sebenarnya berisiko karena struktur batuannya lunak dan rentan runtuh.

Walikota Nevşehir Hasan Ünver kemudian menjadikannya sebagai tempat wisata. Dia pun berencana menghidupkan kembali gereja bawah tanah. "Penemuan baru ini ditambahkan sebagai mutiara baru, berlian baru, emas baru," tangapnya.

  

Baca Juga: Temuan Kompleks Kuno Bawah Tanah, Diduga Tempat Kultus Kesuburan

Baca Juga: Temuan Ruang Rahasia Ungkap Penggunaan Politik Lunak Kerajaan Asyur

Baca Juga: Gua Bawah Tanah Mars Bisa Jadi Tempat Perlindungan dari Radiasi

Baca Juga: Temuan Sabuk Perunggu Prajurit Urartu di Kota Kuno Satala, Turki

    

Masih samar mengenai petunjuk siapa yang membangun kota di bawah tanah ini. Departemen Kebudayaan Turki mengklaim kota bawah tanah Derinkuyu dibangun 2.800 tahun yang lalu oleh orang Frigia Indo-Eropa. Luasnya diperlebar selama era Bizantium, mungkin oleh orang-orang Kristen awal-awal yang menggunakannya sebagai tempat persembunyian untuk menghindari penganiayaan Romawi.

Ada juga dugaan bahwa tempat ini jadi persembunyian orang Kristen di masa Kesultanan Ottoman, yang dibuktikan dengan gereja di lantai paling bawah. Tanah itu kemudian ditinggalkan pada tahun 1923 setelah pengusiran orang-orang Kristen oleh pemerintah Turki, hingga akhirnya ditemukan kembali pada 1960-an.

Teori lain menyatakan bahwa kota-kota bawah tanah ini dibentuk selama Peristiwa Dryas Muda sekitar 14.500 tahun silam. Peristiwa itu adalah ketika sebuah komet pecah dan mengirimkan potongan-potongannya yang meledak di atmosfer, sehingga matahari tertutup berbulan-bulan lamanya.