Axungia hominis, Ramuan 'Lemak Manusia' yang Ampuh Mengobati Penyakit

By Sysilia Tanhati, Rabu, 15 Juni 2022 | 14:00 WIB
Lemak manusia biasanya diambil dari tubuh tahanan yang dieksekusi juga tentara yang mati di medan perang. (Frans van Mieris the Younger/Amsterdam Museum)

Selain tahanan yang dieksekusi, para tentara yang gugur di medan perang juga menjadi “pasokan” untuk membuat ramuan ini. Setelah pertempuran berdarah di Pengepungan Ostend pada tahun 1601, ahli bedah Belanda menyerbu medan perang. Untuk apa? Mereka segera bekerja mengumpulkan lemak sebanyak mungkin. Lemak ini kemudian digunakan untuk mengobati luka tentara yang terluka.

    

Baca Juga: Penyakit Kelamin Menjangkiti Kekuatan Militer Hindia Belanda

Baca Juga: Pagebluk Tanah Perawan, Penyakit Misterius Akhiri Kejayaan Athena

Baca Juga: Studi Baru: Nonton TV Satu Jam Sehari Kurangi Risiko Penyakit Jantung?

Baca Juga: Musuh Tak Kasatmata nan Mematikan: Empat Pagebluk Terburuk Dunia Kuno

     

Lemak manusia digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Biasanya berbentuk salep yang dioleskan pada kulit atau perban yang direndam lemak. Cara ini diyakini sangat efektif untuk mengurangi jaringan parut dan menyembuhkan luka. Selain itu, Axungia hominis juga dapat mengurangi nyeri sendi, dan mendorong pertumbuhan saraf dan tendon.

Demam lemak ini melanda Paris selama Revolusi Prancis. Bahkan tukang daging dipercaya menjual lemak guillotiné yang berasal dari mayat eksekusi.

Apakah lemak manusia benar-benar mujarab?

Keyakinan bahwa lemak manusia memiliki khasiat penyembuhan tidak sepenuhnya salah. Sekarang diketahui bahwa jaringan lemak dapat mendorong pertumbuhan pembuluh darah baru. Pada awal 1900-an di Jerman, lemak manusia masih digunakan untuk desinfeksi luka dan perawatan bedah bekas luka. Sampai tahun 1960-an, lemak manusia dari plasenta digunakan dalam krim anti-kerut.

Akhirnya, persediaan lemak manusia untuk digunakan dalam pengobatan berkurang. Demikian juga keinginan untuk menggunakan krim yang terbuat dari mayat.

Apakah penggunaan lemak manusia berhenti di zaman modern? Tampaknya masih ada sebagian orang yang melakukan eksperimen aneh, salah satunya dengan menggunakan lemak manusia.

Forbes mengulas tentang dokter Beverly Hills Craig Alan Bittner yang memanfaatkan lemak manusia. Lemak dari klinik sedot lemaknya menjadi bahan baku biodiesel untuk SUV Ford-nya.

Sementara itu, pada tahun 2009 di Huánuco, Peru, sebuah geng diburu oleh polisi. Beredar desas-desus bahwa mereka membunuh petani dan mengeringkan mayatnya. Ketika tertangkap, mereka membawa botol-botol lemak manusia yang dihargai £36.000 per galon. Lemak diambil dari paha korban dan dijual sebagai krim anti-kerut.