Perempuan Indonesia Mencapai Puncak Gunung Tertinggi Amerika Utara

By Utomo Priyambodo, Rabu, 15 Juni 2022 | 13:00 WIB
Putri Handayani di Gunung Denali. (Jelajah Putri)

Nationalgeographic.co.id—Dua pendaki asal Indonesia akhirnya berhasil mencapai puncak gunung tertinggi Amerika Utara. Salah satu dari mereka adalah perempuan.

Mereka berhasil menjejakkkan kaki di puncak Gunung Denali (Mount Denali) yang memiliki ketinggian 6.190 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada 9 Juni 2022 pukul 24.00 waktu Alaska. Waktu ini sama dengan tanggal 10 Juni 2022 pukul 15.00 WIB.

Kedua pendaki tersebut adalah Putri Handayani dan Fandhi Achmad atau disapa Agi. Pendakian Gunung Denali di Denali National Park and Preserve, Alaska, Amerika Serikat, itu mereka lakukan selama 14 hari perjalanan.

Mereka memulai pendakian dari basecamp Kahiltna di ketinggian 2.200 mdpl pada 28 Mei 2021. Pendakian Denali agak berbeda dengan kebanyakan gunung lainnya. "Untuk mencapai basecamp di gletser Kahiltna para pendaki harus menumpang pesawat jenis Otter yang merupakan satu-satunya moda transportasi ke sana. Para pendaki tidak ditemani porter. Oleh sebab itu, seluruh peralatan harus dibawa sendiri dengan menarik sled berisi seluruh perlengkapan dan membopong sisanya di backpack. Berat beban antara 40 sampai 60 kilogram yang harus dibawa menjadi tantangan para pendaki. Namun setidaknya taktik membagi barang dengan bakcpack dan sled seperti ini akan meringankan beban para pendaki saat menanjak maupun menurun.

"Denali memiliki karakter salju tebal bahkan pada musim panas seperti saat ini," kata tim Jelajah Putri, misi pendakian seorang alumni Universitas Indonesia ke 7 puncak tertinggi dunia, dalam keterangan tertulis.

"Hujan salju bisa terjadi sewaktu-waktu sehingga bisa membuat tenda para pendaki tertimbun sampai ke atap. Jika sudah begini ditambah jarak pandang yang terbatas, jadwal pendakian bisa berubah dan tertunda beberapa hari."

Cuaca yang seringkali tidak bersahabat itu masih ditambah pula oleh suhu udara yang amat dingin. Tidak asing jika tiba-tiba termometer di sana menunjuk angka minus 20 derajat Celsius atau bahkan kurang. Oleh karena itu, pendakian gunung seperti Denali amat membutuhkan informasi cuaca yang akurat setiap hari. Dengan kondisi yang seperti ini, wajar bila waktu pendakian terhitung cukup panjang. Hampir setiap mencapai camp diperlukan waktu istirahat dan beradaptasi selama setidaknya satu hari.

Pendakian oleh tim Jelajah Putri ini dilakukan melalui jalur West Buttress yang memiliki lima camp. Awal pendakian dimulai dari basecamp dengan ketinggian 2.200 mdpl. Selanjutnya mencapai camp 1 yang berada di ketinggian 2.400 mdpl, Camp 2 di 2.900 mdpl, Camp 3 di 3.400 mdpl, lalu Camp 4 di 4.150 mdpl.

Strategi penyiapan logistik berubah ketika memasuki Camp 3 menuju ke Camp 4 dan selanjutnya dari Camp 4 ke Camp 5. Kedua pendaki memerlukan waktu sehari untuk meletakkan logistik di sepanjang jalur camp 3 menuju camp 4. Begitu pula halnya ketika melanjutkan pendakian dari camp 4 ke camp 5.

Taktik cacheing logistic seperti ini penting untuk mengantisipasi jika pendakian terhambat oleh cuaca. Selain itu juga untuk mengurangi beban agar tidak terlalu berat sesampainya di Camp 5.

Pendakian duet Putri dan Agi sampai di Camp 5 atau umumnya disebut high camp di ketinggian 5.200 mdpl pada hari ke-11, tanggal 7 Juni 2022. "Menuju Camp 5 menghabiskan waktu 10 jam. Besok kami akan beristirahat," ujar Putri sesampainya di titik yang biasa disebut high camp itu.

Putri mendaki Gunung Denali dengan membawa banyak barang dengan beban berat. (Jelajah Putri)