Kompleksitas Alkohol di Masa Romawi, Simbol Kekuasaan hingga Moralitas

By Sysilia Tanhati, Rabu, 15 Juni 2022 | 15:00 WIB
Kompleksitas hubungan orang Romawi dengan alkohol dapat menunjukkan wawasan budaya yang menarik (Thomas Couture/Musée d'Orsay)

Nationalgeographic.co.id—Sejarah alkohol sebenarnya tentang budaya. Ini adalah fenomena sosial yang meresap di jantung banyak masyarakat. “Alkohol melambangkan sejarah dan identitas mereka,” tutur Colin J Campbell dilansir dari laman The Collector. Tidak terkecuali dalam budaya Romawi kuno.

Kompleksitas hubungan orang Romawi dengan alkohol dapat menunjukkan wawasan budaya yang menarik. Alkohol bisa menjadi simbol kekuasaan, agama, hingga moralitas.

Adopsi kebiasaan minum dari budaya Yunani kuno

Pendekatan Romawi Kuno terhadap alkohol dipengaruhi oleh budaya Fenisia dan Yunani. Perilaku minum bangsa Romawi dalam banyak hal mirip dengan orang Yunani. Berasal dari simposium Yunani, elit Romawi berkumpul untuk minum di rumah-rumah pribadi dan ruang perjamuan.

Anggur adalah minuman pilihan di jantung budaya Romwia kuno. Sider dan minuman fermentasi juga sering dikonsumsi setelah anggur. Anggur adalah minuman 'beradab' dan menjadi pusat cara hidup Romawi. Minuman lain di luar anggur dianggap tidak bersifat Romawi dan dapat membawa konotasi biadab.

Pesta anggur dan perjamuan disukai para elit Romawi

Pada akhir Republik, perjamuan Romawi dan pesta minum menjadi masalah besar. Dalam perjamuan makan mewah, orang kaya berbaring karena mabuk. Di sini, para elit menunjukkan kekuatan dan kekayaan mereka melalui anggur, makanan, dan hiburan.

Tidak jarang, seorang pembawa acara (magister bibendi) mengatur campuran anggur serta mengarahkan tamu dalam bersulang. Ia juga menyediakan hiburan serta acara, seperti lelucon, kompetisi, dan permainan minum, menggunakan dadu dan uang.

Di kalangan elit, anggur disajikan dari mangkuk hias besar, kendi, dan cangkir. Minum anggur mentah (Merum) dengan kekuatan penuh adalah tidak sopan. “Ini sebagai tanda peminum sejati atau seseorang yang tidak beradab,” tambah Campbell.

Praktik minum Romawi kuno sangat keras. Beberapa orang Romawi memaksakan muntah dalam mangkuk khusus untuk meringankan isi perut mereka. Setelah itu, mereka akan lanjut minum lagi.

Meluasnya budaya minum anggur di semua kelas sosial

Akhirnya, ketika kekaisaran menjadi kaya, semua orang dari berbagai kelas sosial pun mulai minum alkohol. Dari tentara, petani, dan bahkan budak. Anggur adalah minuman yang dapat ditemukan di mana-mana saat itu.