Kurangi Emisi Karbon Dunia, Bagaimana Generasi Muda Indonesia Dapat Berkontribusi?

By Yussy Maulia, Kamis, 16 Juni 2022 | 18:19 WIB
Ilustrasi mobil listrik, salah satu inovasi untuk mengurangi emisi karbon dunia. (Shutterstock)

Namun, usai masa transisi, era elektrifikasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kompetensi 1,5 juta sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam sektor otomotif dari hulu hingga hilir. 

Dengan semangat gotong royong, pihak swasta dan akademisi pun diharapkan dapat mengambil bagian dalam mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen sekaligus key player kendaraan listrik dalam global supply chain.

Baca Juga: Mengejar Target Penggunaan Energi Terbarukan demi Karbon Netral

Kolaborasi triple helix antara pemerintah, swasta, serta akademisi dapat diwujudkan melalui inovasi dan pengembangan teknologi kendaraan elektrifikasi.

Jejak karbon juga dapat dikurangi oleh semua pihak melalui peningkatan efisiensi energi dan perubahan gaya hidup serta kebiasaan sehari-hari. Toyota Indonesia melihat potensi besar yang dimiliki anak muda sebagai populasi terbesar di Indonesia.

Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS), populasi penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda. Dari total 270 juta jiwa penduduk, sebanyak 54 persen merupakan generasi milenial dan generasi Z.

Hal ini menandakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merupakan anak muda yang dapat dibentuk sejak dini untuk memiliki kepedulian akan pentingnya penghijauan yang berdampingan dengan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Wahai Anak Muda, Indonesia Menanti Langkahmu untuk Netralitas Karbon

Toyota Eco Youth (TEY) pun mengambil inisiatif menggerakkan anak muda dalam gerakan penghijauan untuk mencapai netralitas karbon sejak dini. Mengusung tema Eco Zoomers, Toyota mengedukasi generasi Z tentang teknologi berkelanjutan yang mengutamakan prinsip ramah lingkungan.

Untuk meningkatkan kepedulian akan pengurangan emisi karbon dalam menjaga kelestarian lingkungan, TEY ke-12 menantang kreativitas peserta dalam membuat proyek tentang pentingnya peran anak muda untuk mencapai netralitas karbon. Proyek tersebut akan didigitalisasi sehingga dapat menjadi sumber pembelajaran yang mudah diakses bagi kalangan muda dan masyarakat umum.

Program TEY dapat menjadi ajang kreativitas bagi generasi muda untuk mengembangkan ide-ide sederhana menjadi inovasi untuk mengurangi emisi karbon sehingga bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Sebagai informasi, Program TEY sudah berlangsung selama 12 tahun. Keberlanjutan program ini berkat dukungan dan sinergi dari pemerintah, sekolah, komunitas terkait, serta para ahli dari lintas bidang. Generasi masa kini pun didukung dengan literasi dan akses teknologi sehingga gerakan pengurangan jejak karbon dapat menjadi gaya hidup baru.

Sebagai generasi yang melek teknologi, anak muda Indonesia diharapkan dapat mempelajari sekaligus menyebarkan pengetahuan tentang netralitas karbon dan energi berkelanjutan. Dengan begitu, muncul inovasi-inovasi teknologi untuk mengurangi emisi.

Gerakan penghijauan dengan implementasi teknologi melalui kompetisi TEY di seluruh Indonesia diharapkan dapat menjadi gaya hidup baru yang lebih hijau di kalangan anak muda sehingga berdampak nyata bagi pengurangan emisi karbon.