Kisah Robert Gemilang, Ayah William sang Penakluk dan si Haram Jadah

By Utomo Priyambodo, Selasa, 21 Juni 2022 | 08:00 WIB
Patung Robert Gemilang, ayah William sang Penakluk. (Michael Shea/Wikipedia)

Ketika Herleva akan melahirkan di akhir 1020-an, dia bermimpi "ususnya terentang, dan meluas ke seluruh Normandia dan Inggris." Ketika dia melahirkan bayinya, dia meraih lantai dengan terburu-buru untuk menunjukkan bahwa dia akan memahami semua yang dia impikan. Malmesbury mengklaim bidan menyatakan bayi baru itu akan menjadi raja yang cukup epik.

Fulbert, ayah Herlvea, adalah pekerja dan pedagang bermacam barang. Dia bisa menjadi penyamak kulit atau pembalsem juga.

Penulis sejarah Ordericus Vitalis mengingat bahwa, ketika William kemudian mengepung kota Alençon, orang-orang di dalam tembok mengejeknya dengan melambai-lambaikan kulit binatang, merujuk pada anggota keluarganya, yang merupakan polinctor. Arti yang tepat dari kata polinctor agak ambigu. Penulis sejarah abad pertengahan berspekulasi itu bisa merujuk pada kulit kecokelatan atau pekerjaan sebagai petugas pengurus pemakaman atau pembalseman.

Terlepas dari keintiman Robert dengan Herleva dan putra mereka —serta putri haramnya, Adeliza— ia sama sekali tidak pernah menikahi Herleva. Sebaliknya, Robert sebenarnya menikahkan Herleva dengan salah satu rakyatnya, seorang bangsawan Norman bernama Herluin dari Conteville, beberapa tahun setelah dia melahirkan William, suatu kehormatan yang bisa diperdebatkan untuk semua pihak. Herleva dan Herluin memiliki beberapa anak —termasuk Robert, Pangeran Mortain, dan Odo, uskup Bayeux dan earl Kent— yang mendukung upaya William untuk menduduki takhta Normandia dan kemudian Inggris.

William masih anak-anak —sekitar delapan tahun— ketika Robert Gemilang meninggal. Bagaimanapun dia adalah anak dari Robert, meski anak haram.

Keluarga dari pihak ibu berkumpul di sekelilingnya untuk mendukungnya. Sang kakek, Fulbert, juga mendukung William dan telah melayani Robert bertahun-tahun di istananya, mungkin sebagai pelayan pribadi, terutama setelah putrinya menjadi gundik Robert.

Dua paman William, Osbern dan Walter, juga membantu melindungi anak itu. Walter diduga mengambil William kecil dari tempat tidurnya ketika bahaya mengancam dan menyembunyikannya di bagian kota yang miskin. Dan itu berhasil, karena pada akhirnya William melanjutkan karier yang cukup termasyhur dalam perang dan perdamaian.