Jangan Terlalu Lama Duduk! Berisiko Kematian Dini dan Sakit Jantung

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 18 Juni 2022 | 11:00 WIB
Durasi seseorang duduk berkaitan dengan risiko lebih tinggi kematian dini dan penyakit jantung. (Simon Fraser University)

Nationalgeographic.co.id—Studi bersama Simon Fraser University dan Chinese Academy of Medical Sciences menambahkan bukti bahwa duduk terlalu lama dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Mereka menemukan bahwa durasi seseorang duduk berkaitan dengan risiko lebih tinggi kematian dini dan penyakit jantung.

Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di JAMA Cardiology dengan judul "Association of Sitting Time With Mortality and Cardiovascular Events in High-Income, Middle-Income, and Low-Income Countries" pada 15 Juni 2022.

Studi internasional tersebut menyurvei lebih dari 100.000 orang di 21 negara. Mereka menyurvei 105.677 peserta, dengan sekitar 58,6 persen atau 61.925 adalah perempuan.

Selama median tindak lanjut, diketahui dalam 11,1 tahun, tercatat 6.233 kematian dan 5.696 kejadian kardiovaskular utama dengan 1.792 kematian kardiovaskular.

Mereka menemukan bahwa orang yang duduk selama enam hingga delapan jam sehari memiliki risiko 12-13 persen lebih tinggi untuk kematian dini dan penyakit jantung. Sementara mereka yang duduk lebih dari delapan jam setiap hari meningkat memiliki risiko hingga 20 persen.

Profesor ilmu kesehatan Scott Lear dari Simon Fraser University dan Wei Li dari Beijing's Chinese Academy of Medical Sciences memimpin penelitian bersama ini. Penelitian mereka mengikuti riwayat individu selama rata-rata 11 tahun dan mereka menemukan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Ilustrasi penyakit jantung. (iStock)

Peneliti mengatakan, peningkatan risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular terjadi di semua negara, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah dibandingkan negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah atas.

"Ketika dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan negara, hubungan waktu duduk dengan hasil gabungan lebih kuat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah-bawah," tulis peneliti dalam laporannya.

Menurut Lear, pesan menyeluruh dari penelitian mereka adalah meminimalkan durasi duduk untuk mengurangi risiko. "Jika Anda harus duduk, berolahraga lebih banyak di waktu lain akan mengimbangi risiko itu," kata Lear dalam rilis media.

 Baca Juga: Studi Baru: Nonton TV Satu Jam Sehari Kurangi Risiko Penyakit Jantung?

 Baca Juga: Ingin Jantung Anda Sehat? Lakukan Gerakan Aktivitas Rutin Sehari-hari